Ekonom Ini Sebut Proyek IKN Lebih Merugikan jika Terus Dilanjutkan, Kenapa?

Kamis, 30 November 2023 19:02 WIB

Proyek pembangunan Istana Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis 8 Juni 2023. Progres pembangunan IKN menurut Kementerian PUPR sudah mencapai 29,87 persen hingga 4 Juni 2023 dan pembangunan ini menggunakan anggaran dari total pagu tahun 2023 sebesar Rp 26,67 triliun. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menjelaskan kerugian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) jika dihentikan atau dilanjutkan. IKN merupakan proyek Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang sudah dilakukan mulai dari 2022, 2023, dan akan dilanjutkan pada 2024.

“Itu kalau saya tidak salah totalnya sekitar Rp 60-an triliun sudah digelontorkan oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),” ujar dia kepada Tempo pada Selasa, 28 November 2023.

Namun, kata Yusuf, untuk keseluruhan pembangunan IKN hingga selesaim total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 460 triliun. Itu pun hitungannya masih konservatif. Sehingga, kemungkinan karena pembangunannya jangka panjang bisa jadi akan ada pembengkakan biaya.

Yusuf mencontohkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh yang hanya dilakukan selama 5 tahun, tapi pembengkakan bianya mencapai puluhan triliun. “Jadi ini sangat berpotensi bengkak,” ucap dia.

Menurut dia, jika IKN dihentikan saat ini, pasti ada kerugian, setidaknya karena duit yang sudah dikeluarkan dari APBN. Namun, jika diteruskan, maka kerugian akan lebih banyak lagi. “Jauh, akan lebih besar lagi biaya yang akan ditanggung APBN.”

Advertising
Advertising

Pemerintah memang mengklaim bahwa APBN hanya akan menanggung 20 persen dari total pembangunan IKN senilai Rp 460 triliun. Lainnya sebanyak 80 persen akan ditanggung swasta. Menurut Yusuf, itu adakah klaim yang perlu dipertanyakan kembali.

Karena dari sudut pandang manapun sebenarnya sulit untuk melihat swasta akan tertatik untuk masuk ke proyek IKN. Logikanya, Yusuf berujar, bagaimana investor swasta akan tertarik sementara letaknya beradar di sebuah daerah di tengah hutan, di mana jumlah penduduknya hanya sekitar 200 ribu orang. Jumlah tersebut sangat kecil, nyaris tidak ada peluang keuntungan apapun selain bisnis batubara dan kayu.

“Ini kan skemanya mekanisme pasar murni. Jadi logikanya nggak masuk. Klaimnya sulit,” kata Yusuf.

Dia tak menampik bahwa infrastruktur dasar memang dibangun oleh pemerintah di IKN seperti jalan hingga bandara. Namun hal itu tidak menjamin investor masuk. Dia mencontohkan Bandara Kertajati yang berada di wilayah Pulau Jawa yang bangunannya megegah saja sekarang masih sepi.

Jadi Yusuf tidak membayangkan bagaimana kliam 80 persen investor swasta akan masuk ke IKN. Dia justru memperkirakan bahwa sebagian besar dana pembangunan ibu kota baru itu akan ditanggung APBN. “Bahkan kemungkinan terburuknya 100 persen ditanggung APBN,”

Sehingga, dia menyimpulkan, jika Rp 460 triliun semua ditanggung APBN, di mana saat ini yang sudah dikeluarkan baru Rp 60 triliun, maka jauh lebih merugikan jika IKN dilanjutkan. Karena jika dihentikan sekarang artinya menyelamatkan Rp 400 triliundan bisa digunakan untuk kegiatan yang lebih baik.

“Menurut saya masih masuk akal juga. Kalau saya pribadi lebih memilih itu sebenarnya. Kerugiannya akan jauh lebih besar lagi kalau diteruskan IKN ini,” ucap Yusuf.

Penyataan Yusuf itu menanggapi Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan jika PKS menang pemilihan umum atau pemilu 2024, maka partainya akan mempertahankan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara. Syaikhu mengatakan itu dalam acara Kick off Kampanye Nasional PKS yang diselenggarakan di Depok, Jawa Barat, pada Ahad, 26 November 2023.

PKS, kata dia, siap menyongsong kemenangan di 2024 dengan politik gagasan. Salah satu gagasannya adalah Jakarta tetap sebagai ibu kota negara. "Tentu politik gagasan ini bukan baru dimulai hari ini, tapi sudah dimulai sejak kita mulai inisiasi pada pemilu 2019," tutur Syaikhu.

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS sejak awal memang menolak Pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN. Penolakan tersebut, kata dia, dilandasi dari aspirasi akademisi dan mayoritas suara publik. "Salah satu gagasan utama yang akan diperjuangkan PKS pada Pemilu tahun 2024 adalah tentang isu Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN)," ucap Syaikhu. "PKS memandang bahwa Jakarta Tetap Layak Sebagai Ibu Kota Negara.”

Terkait pembangunan IKN yang masih berjalan, Ahmad Syaikhu mengatakan nantinya IKN akan dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi dengan konsep green economy. "Lalu bagaimana yang sedang dibangun di Ibu Kota Nusantara, tetap, itu akan kita jadikan pusat pertumbuhan ekonomi," katanya.

MOH KHORY ALFARIZI | TIFFANI ANGELICA

Pilihan Editor: Rusia Tertarik Investasi di IKN pada Sektor Pembangunan Smart City hingga Transportasi

Berita terkait

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

1 jam lalu

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan gedung DPR RI di IKN kemungkinan akan dimulai pada 2025. Ada anggapan boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

1 jam lalu

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi memberlakukan bebas visa ketika berkunjung ke Indonesia bagi 13 negara.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

1 jam lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

7 jam lalu

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

Komnas HAM mengungkap berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama semester I 2024. Dari konflik agraria, kriminalisasi hingga UKT.

Baca Selengkapnya

Dampak Pembangunan IKN, Harga Tanah di Penajam Paser Utara Melonjak 70 Kali Lipat

10 jam lalu

Dampak Pembangunan IKN, Harga Tanah di Penajam Paser Utara Melonjak 70 Kali Lipat

Nilai jual objek tanah sebelum IKN dibangun Rp5 ribu per meter persegi, saat ini harga tanah bisa mencapai Rp350 ribu per meter persegi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

11 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

11 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

12 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

12 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya