Menhub Budi Karya Pamer Kontribusi RI bagi Sektor Maritim Global di Sidang IMO
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Rabu, 29 November 2023 13:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah kontribusi penting yang diberikan Indonesia bagi keberlanjutan sektor maritim global. Budi Karya menyampaikan hal itu saat memberikan general statement dalam Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) ke-33 di London, Inggris.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia berperan penting sebagai jalur pelayaran dan pusat perdagangan internasional,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis pada Rabu, 29 November 2023.
Budi Karya mengatakan, sejak bergabung dengan IMO pada 1973, Indonesia telah memberikan cukup banyak kontribusi nyata bagi kemajuan sektor maritim dunia. Salah satunya meningkatkan perlindungan lingkungan laut, dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif proyek IMO.
“Turut meratifikasi Konvensi Internasional 1990 tentang kesiapsiagaan, respon, dan kerja sama pencemaran minyak,” kata Budi Karya.
Beberapa upaya lainnya yang dilakukan Indonesia dalam rangka meningkatkan perlindungan lingkungan laut, yaitu berpartisipasi dalam proyek kemitraan GloFouling IMO dan proyek GloLitter, yang merupakan penerapan efisiensi energi dan penerapan energi terbarukan di industri pelayaran.
Selanjutnya: Proyek tersebut, kata Budi Karya, termasuk pembaruan kapal....
<!--more-->
Proyek tersebut, kata Budi Karya, termasuk pembaruan kapal, penggunaan alat bantu navigasi tenaga surya, dan kewajiban laporan konsumsi bahan bakar untuk kapal berbendera Indonesia. Selain itu, mempercepat elektrifikasi fasilitas pelabuhan dan mendorong pendirian pelabuhan ramah lingkungan (green port).
Menhub juga menjelaskan kontribusi lainnya, yaitu upaya digitalisasi pelayanan di sektor pelayaran, di antaranya melalui penerapan sistem Maritime Single Window dan meningkatkan jumlah pelabuhan yang cerdas dan berkelanjutan.
“Indonesia aktif terlibat dalam pengembangan Marine Autonomous Surface Ships Code,” ucap Budi Karya. “Dan telah mengadakan lokakarya tentang Maritime Single Window bagi negara berkembang dan tertinggal, dengan bantuan dari Bank Dunia (World Bank).”
Selain itu, Indonesia juga berkontribusi dalam upaya peningkatan keselamatan pelayaran dunia. Salah satunya dengan ikut menyusun dan menandatangani Konvensi International Organization for Marine Aids to Navigation. Hal itu berkaitan dengan keselamatan navigasi pelayaran di Selat Malaka dan Singapura melalui kerja sama negara bagian pesisir lainnya.
Kontribusi juga diberikan dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) pelayaran dunia. Menurut Budi Karya, hal itu dilakukan melalui kerja sama dengan negara anggota IMO tentang peningkatan kapasitas SDM di sektor maritim melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan sejak tahun 2019.
Selanjutnya: “Indonesia juga terlibat aktif dalam mengatasi masalah pelaut...."
<!--more-->
“Indonesia juga terlibat aktif dalam mengatasi masalah pelaut dan SDM sebagai salah satu dari delapan negara yang ditunjuk oleh Dewan IMO sebagai representasi pada ILO/IMO Tripartite Working Group,” kata Budi Karya.
Bahkan Indonesia juga menunjukkan kontribusinya bagi reformasi organisasi IMO, dengan turut Amandemen Konvensi IMO 2021. Jika berhasil terpilih kembali, dia berujar, Indonesia berkomitmen mengembangkan sektor maritim dunia yang berkelanjutan, serta memastikan organisasi IMO yang lebih kuat, profesional dan efisien.
Budi Karya mengatakan pernyataan yang disampaikan di depan para anggota IMO ini merupakan salah satu upaya meyakinkan negara anggota. “Untuk mendukung Indonesia yang mencalonkan kembali menjadi anggota dewan IMO kategori C periode 2024 - 2025,” kata Menhub.
Kategori C itu mewakili negara yang memiliki jalur transportasi dan daerah perairan yang luas, serta mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Pada kategori ini juga akan terisi sebanyak 20 negara terpilih.
Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya juga mengucapkan selamat kepada Arsenio Domingue sebagai Sekretaris Jenderal IMO yang baru serta memberikan penghormatan kepada Kitack Lim yang sebelumnya telah berdedikasi sebagai Sekretaris Jenderal IMO.
Pilihan Editor: Bidik Target Pendapatan Negara Rp 2.802,3 Triliun pada 2024, Ini Strategi Sri Mulyani