Business Matching ASEAN-Indo-Pacific Forum, Wamenlu: Indonesia Paling Signifikan, Tembus US$ 32 Miliar
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Kamis, 7 September 2023 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan hasil business matching dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum 2023. Ia mengatakan pertemuan tersebut dihadiri banyak peserta dan menghasilkan sejumlah proyek signifikan.
"Total proyek yang di Indonesia memang yang paling signifikan dengan total nilai di atas US$ 32 miliar," kata Pahala Mansury dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Rabu, 6 September 2023.
Sebagai informasi, total proyek dari negara lain yang tengah diupayakan bisa hadir dalam busines matchng tersebut senilai US$ 810 juta. Terdapat tiga sesi pemimpin negara dalam business matching tersebut, yakni dari Australia, Jepang, dan Kanada.
Australia mengumumkan komitmen investasi sebesar US$ 95,4 juta ini. Komitmen tersebut untuk mendukung sejumlah inisiatif, di antaranya South East Asia Business Exchange Program yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan serta exchange program untuk para profesional muda di kawasan ASEAN.
Sementara itu, Jepang mengumumkan Japan-ASEAN Conectivity Initiative, di mana Jepang meningkatkan konektivitas khusus di enam area, antara lain pembangunan infrastruktur dan transportasi, peningkatan konektivitas digital, kerja sama di bidang maritim, kerja sama ketahanan di bidang rantai pasok Jepang-ASEAN, konektivitas di bidang kelistrikan khsususnya energi hijau, dan peningkatan konektivitas dalam bidang manusia dan pembangunan.
Selanjutnya: Pahala mengatakan Jepang juga membahas....
<!--more-->
Pahala Mansury mengatakan Jepang juga membahas soal prioritas konektivitas infrastruktur hijau dan transisi energi. Jepang akan memberikan dukungan untuk mengimplementasikan ASEAN Outlook Indo-Pasific melalui kontribusi sebesar US$ 10 miliar di 14 proyek.
Terakhir, business matching dengan Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu mengumumkan ASEAN-Kanada Strategic Partnership. Melalui kerja sama tersebut, Kanada dan ASEAN akan meningkatkan neraca perdagangan dari kedua negara. Terlebih, selama ini ekspor dan impor Kanada-ASEAN sudah meningkat 29 persen dari tahun sebelumnya.
Selain itu, adanya ASEAN-Kanada Strategic Partnership ini diharapkan dapat membantu sumber daya ASEAN dalam inovasi, pembangunan infrastruktur, manajemen laut, mitigasi dan managemen bencana, serta pengembangan energi bersih.
Pahala Mansury kerja sama ASEAN dengan ketiga negara tersebut akan difokuskan ke bidang energi bersih. Ditambah pertemuan ASEAN Plus Three juga membahas ihwal pembangunan ekosistem ekndaaan listrik dan infrastruktur hiaju.
Pada sesi pembiayaan hijau atau pembangunan infrastruktur dan ekonomi hijau, menurut Pahala Mansury, tantangan paling utamanya adalah mengembangkan struktur-struktur pembiayaan yang inovatif dan lebih berkelanjutan. Meski proyek tersebut belum difinalisasi, Pahala berharap business matching tersebut bisa meningkatkan kerja sama dan pemahaman soal investasi bagi masing-masing negara.
Pilihan Editor: BTN dan IFG Life Kerja Sama, Solusi Atasi Kredit Macet Asuransi Jiwasraya hingga Rp 500 Miliar