TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil melakukan lompatan tinggi hingga 10 tangga peringkat daya saing dunia. Hal ini dilakukan di tengah kompetisi antarnegara dalam memperebutkan peluang pasar ekspor dan investasi.
"Kita bersyukur IMD Global Competitiveness Index di 2023, Indonesia naik ranking dari 44 ke 34. Naik 10 peringkat, ini masuk kategori tertinggi di dunia karena lompatannya 10 peringkat," ujar Jokowi saat berpidato pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2023 di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 31 Agustus 2023.
Kepala Negara menyebutkan peningkatan daya saing Indonesia dalam kompetisi itu di antaranya terbukti dari capaian penyediaan infrastruktur yang direspons positif oleh dunia. "Dan komponen competitiveness-nya, daya saing kita yang paling bagus di infrastruktur. Sekarang kita dinilai bagus di infrastruktur," tuturnya.
Tak hanya di infrastruktur, kata Jokowi, efisiensi bisnis di Indonesia juga melonjak hingga 11 peringkat, diikuti efisiensi pemerintah yang juga naik empat peringkat. "Tapi yang paling bagus adalah performa ekonomi, naik 13 peringkat dari sebelumnya 42 ke 29," ucapnya.
Lebih jauh, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam menghadapi persaingan global. "Urusan peringkat ini bukan kita yang mengeluarkan, tapi ini internasional," katanya.
Sebelumnya, Jokowi juga memprediksi kenaikan pendapatan per kapita Indonesia. Berdasar hitung-hitungan perkiraan dalam 10 tahun, ia mengungkapkan pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai Rp 153 juta atau US$ 10.900.
"Sebagai perbandingan, pada 2022 lalu Indonesia berada di angka Rp 71 juta. Artinya dalam 10 tahun, lompatanya bisa dua kali lipat lebih," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung DPR RI pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Dalam kurun waktu 15 tahun, Jokowi memperkirakan pendapatan per kapita bakal mencapai Rp 217 juta atau US$ 15.800. Dengan begitu, dalam 22 tahun, pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai Rp 331 juta atau $ 25.000.
ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Jokowi Soal LRT Jabodebek Alami Gangguan: Jangan Mengolok-olok Produk Kita Sendiri