Kabupaten Kepulauan Meranti: Asal usul dan Masuk Segitiga Pertumbuhan 3 Negara

Selasa, 13 Desember 2022 20:19 WIB

Sejumlah wisatawan asing mengikuti Festival Perang Air (Cian Cui) di Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Festival ini digelar selama enam hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta -Pernyataan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil yang menyebutkan pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai iblis atau setan menimbulkan perseteruan. Adil mengatakan Kemenkeu telah mengeruk keuntungan dari eksploitasi minyak di daerah Kepulauan Meranti.

Pernyataan itu dilontarkan lantaran Bupati Meranti itu memprotes soal dana bagi hasil (DBH) untuk daerah penghasil minyak dan gas (Migas). Adil menilai daerahnya tak pernah menerima rincian penerimaan daerah atas hasil sumber daya alam dan dana yang diterima daerahnya pun diklaim sangat kecil.

Posisi Kepulauan Meranti dan Segitiga Pertumbuhan

Secara geografis Kabupaten Kepulauan Meranti terletak di pesisir timur pulau Sumatera. Ini merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau dengan ibu kota Selatpanjang.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga. Sebab itu, masuk dalam daerah Segitiga Pertumbuhan Ekonomi (Growth Triagle) Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Secara tak langsung Meranti juga menjadi daerah Hinterland Kawasan Free Trade Zone Batam – Tanjung Balai Karimun.

Luas Kabupaten Kepulauan Meranti adalah 3.707,84 kilometer persegi. Kabupaten ini terdiri dari Pulau Merbau, Pulau Rangsang, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Padang, Pulau Topang, Pulau Manggung, Pulau Panjang, Pulau Jadi, Pulau Setahun, Pulau Tiga, Pulau Baru, Pulau Paning, Pulau Dedap, Pulau Berembang, dan Pulau Burung.

Baca : Kabupaten Kepulauan Meranti, Di Manakah Tempatnya?

Advertising
Advertising

Hal inilah yang membuat wilayah dengan jumlah penduduk sekitar 206.116 jiwa itu dikenal sebagai kabupaten kepulauan. Sedangkan untuk nama Meranti sendiri diambil dari gabungan tiga nama pulau, yakni Pulau Merbau, Pulau Rangsang, dan Pulau Tebing Tinggi.

Asal usul Kabupaten Kepulauan Meranti

Mengutip news.merantikab.go.id, Kepulauan Meranti dulunya tergabung ke dalam wilayah Kabupaten Bengkalis, namun kemudian dimekarkan dan dibentuk pada 19 Desember 2008 melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 menjadi wilayah kabupaten sendiri.

Pemekaran itu tak lepas dari sejarah panjang perjuangan masyarakat setempat yang menuntut pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti sejak 1957. Seruan kemudian terus berlanjut pada 1970 dan 1990-an. Kemudian pada 25 Juli 2005, sejumlah tokoh masyarakat Meranti membentuk Badan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Meranti (BP2KM).

Badan ini sebagai wadah aspirasi masyarakat Kepulauan Meranti untuk memekarkan diri dari Bengkalis. Hingga akhirnya pada 2008, Kepulauan Meranti menjadi satu-satunya kawedanan di Riau yang belum dimekarkan ketika itu.

Kebun kopi gambut liberika di desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Domumentasi: Dinas Pariwisata Provinsi Riau

Selanjutnya Kota Selatpanjang dipilih menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti. Wilayah ini dulunya bandar atau kota yang sibuk dan terkenal perniagaannya di dalam kesultanan Siak. Kota ini terbentuk dari masyarakat heterogen, khususnya suku Melayu dan Tionghoa. Mereka hidup berdampingan sehingga menyuburkan perdagangan dan lalu lintas di kota dengan luas 45,44 kilometer persegi ini.

Potensi Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari sektor Migas maupun Non Migas. Pada sektor Migas, Meranti memiliki minyak bumi dan gas alam. Lokasinya terdapat di daerah kawasan pulau Padang yang dioperasikan PT Kondur Petroleum S.A di daerah Kurau desa Lukit (Kecamatan Merbau). Per harinya mampu memproduksinya 8500 barel. Sementara gas bumi di Meranti sebesar 12 MMSCFD (juta kubik kaki per hari).

Di sektor Non Migas, Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki potensi beberapa jenis perkebunan seperti sagu (Metroxylon sp), kelapa, karet, dan pinang. Wilayah ini juga berpenghasilan dari sektor kelautan dan perikanan. Selain itu masih ada potensi dibidang kehutanan, industri pariwisata, potensi tambang serta energi.

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Tak Hanya Dana Bagi Hasil, Wamenkeu Beberkan Seluruh Alokasi Dana untuk Kabupaten Kepulauan Meranti

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

3 jam lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

4 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

Lawrence Wong dilantik menjadi Perdana Menteri Singapura, Rabu, dan berjanji memimpin negara kota kaya itu dengan caranya sendiri

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

7 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

8 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

8 jam lalu

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

Polisi menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster senilai Rp 35 miliar ke Singapura itu saat transit di Pulau Bangka.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

2 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

2 hari lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

3 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

3 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

4 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya