Surplus Perdagangan per April USD 7,56 M, BPS: Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Selasa, 17 Mei 2022 14:59 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus sebesar US$ 7,56 miliar pada April 2022. Capaian surplus itu merupakan rekor terbaru dan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

BPS mencatat rekor tertinggi sebelumnya terjadi pada Oktober 2021 dengan surplus sebesar US$ 5,74 miliar. “Jadi surplusnya (pada April tertinggi) sepanjang sejarah,” kata Margo dalam konferensi pers, Selasa, 17 Mei 2022.

Dengan surplus per April 2022, Indonesia terjadi surplus perdagangan sebanyak 24 kali secara beruntun. “Kemudian komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar (pada April 2022) berasal dari lemak/minyak hewan nabati, diikuti bahan bakar mineral,” ujarnya.

Dari catatan BPS, total nilai ekspor pada April 2022 mencapai US$ 27,32 miliar, sementara nilai impor tercatat lebih rendah yakni sebesar US$ 19,76 miliar. Nilai ekspor itu naik 3,11 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan peningkatan ekspor migas sebesar 3,17 persen mtm dan ekspor nonmigas sebesar 2,01 persen mtm.

Sementara itu, nilai impor pada April 2022 terkontraksi sebesar 10,01 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Secara tahun berjalan, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 16,89 miliar sepanjang Januari hingga April 2022.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Margo menjelaskan, dari kompoisisinya, impor untuk minyak dan gas bumi masih meningkat 9,21 persen, sedangkan nonmigas turun 13,65 persen. Meski begitu, ketimbang periode serupa tahun lalu, impor pada April 2022 naik sebesar 21,97 persen (year-on-year/yoy), di mana impor migas tumbuh 88,49 persen dan nonmigas 12,47 persen secara tahunan.

Bila dilihat berdasarkan pola tahun-tahun sebelumnya, penurunan impor biasanya terjadi pada periode April 2022 secara bulanan dan tumbuh melambat secara tahunan. Penurunan impor nonmigas kata dia terutama disebabkan oleh penurunan impor mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) sebesar 17,68 persen mtm, serta penurunan impor besi dan baja (HS 72) sebesar 18,23 persen.

Adapun berdasarkan penggunaan barang, kontraksi pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen, baik konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal. Penurunan terdalam tercatat pada impor komponen barang modal, yaitu sebesar 19,34 persen, kemudian diikuti oleh impor bahan baku/penolong sebesar 8,68 persen, dan impor barang konsumsi yang turun 6,40 persen mtm.

Secara tahunan, pimpinan BPS tersebut menyatakan, ketiga komponen itu masih mencatatkan peningkatan impor. Impor bahan baku/penolong tercatat tumbuh 25,51 persen, barang modal 15,16 persen, dan barang konsumsi 4,21 persen yoy.

BISNIS

Baca: Demo Tolak Larangan Ekspor CPO, Petani di Kampung Ahok Bawa Sawit Tidak Laku

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

4 jam lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

5 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

6 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya