Menkes: Saya Jujur Akui, Kita Tidak Mungkin Capai Vaksinasi 100 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 28 Desember 2021 18:41 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus mengejar pencapaian target 208 juta penduduk Indonesia dapat divaksinasi Covid-19. Walaupun, ia menyebut target vaksinasi itu sulit dicapai.

"Saya jujur akui kita tidak mungkin vaksinasi 100 persen. Enggak ada di dunia yang bisa 100 persen vaksinasi," ujar Budi Gunadi dalam acara Ngobrol Tempo, Selasa, 28 Desember 2021.

Ia mengatakan vaksinasi yang mencapai 80 persen dari target pun sudah membuatnya senang. "Dari target 208 juta, 80 persen berarti sekitar 170 juta saja sudah senang. Sampai sana sudah dekat, tapi kita kejar terus," tuturnya.

Dinukil dari laman resmi covid19.go.id, per 28 Desember pukul 12.00, vaksin telah disuntikkan kepada 157.804.805 orang atau 75,77 persen untuk dosis pertama. Adapun untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 111.565.302 orang atau 53,57 persen.

Budi Gunadi mengatakan salah satu persoalan yang dihadapi adalah banyaknya kelompok tradisional yang tidak mau divaksin. Secara umum, ia mengatakan laju vaksinasi di Tanah Air belakangan melambat akibat dua hal.

Pertama, lantaran daerah yang gampang, rapat dan padat sudah kelar divaksin. Sehingga, saat ini pemerintah harus bergerak ke daerah yang tidak terlalu padat, butuh usaha lebih banyak, lebih jauh, dan lebih sulit dijangkau.

Kedua, orang yang semangat divaksin sudah selesai divaksin semua. Sehingga, sekarang pemerintah harus mengejar orang yang belum tentu semangat divaksin. "Karena itu, kita harus mengambil jalur positif, gunakan lingkungan dan komunitas yang mungkin mereka percaya untuk vaksin," ujarnya.

Salah satu upaya yang dilakukan, misalnya merangkul komunitas pendaki gunung dan pencinta alam untuk menjangkau masyarakat adat, misalnya masyarakat Baduy, Bromo, hingga Tengger. Upaya itu sudah ada yang membuahkan hasil, seperti vaksinasi di kaki Gunung Gede dan di Baduy Luar.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Kemnaker: Mogok Karyawan Pertamina Batal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

1 jam lalu

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

Pembagian kelas rawat inap peserta BPJS Kesehatan dihapus. BPJS Kesehatan membuka kemungkinan kerja sama dengan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

5 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

23 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

2 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

8 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

8 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya