Fintech Lending Pintek Raih Pendanaan Rp 100 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa?

Selasa, 23 November 2021 14:59 WIB

Pintek. pintek.id

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending bidang pendidikan PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) mendapatkan dana segar di putaran pendanaan Seri A senilai US$ 7 juta atau sekitar Rp 100 miliar. Nilai dana itu menggunakan asumsi kurs Rp 14.264 per dolar AS.

Fintech yang fokus menyasar produk keuangan inovatif kepada siswa, orang tua, lembaga pendidikan, dan UKM pendidikan tersebut memperoleh dana segar itu melalui perusahaan induknya, Socap Holding Pte Ltd. Dengan begitu, total pendanaan yang telah dikumpulkan fintech tersebut kini nilainya telah lebih dari US$ 35 juta atau sekitar Rp 499,3 miliar.

Adapun investor baru yang masuk pada putaran ini adalah Kaizenvest, Heritas Capital, Blue7 dan Earlsfield Capital. Mereka menambah panjang daftar innvestor sebelumnya yaitu Finch Capital, Global Founder Capital (GFC), Accion Venture Lab, Strive and Fox Ventures yang juga bergabung dalam putaran ini.

CEO Socap Holding & Co-Founder Pintek, Ioann Fainsilber, menyebutkan bahwa langkah ini merupakan upaya meningkatkan akses pembiayaan pendidikan dan permodalan bagi UMKM pendidikan yang masih unbanked atau underbanked di Indonesia.

Pintek, kata Fainsilber, ingin terus memaksimalkan peran kami dalam mendukung sektor pendidikan di Indonesia. "Proposisi nilai kami yang kuat divalidasi dengan meningkatnya volume pendanaan kami lebih dari 5 kali lipat pada semester pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa, 23 November 2021.

Advertising
Advertising

Lewat pendanaan baru ini, Pintek akan memaksimalkan kontribusinya terhadap ekosistem pendidikan di Tanah Air. Caranya dengan merekrut talenta-talenta baru untuk mempercepat pengembangan produk, meningkatkan platform teknologi, dan memperkuat jangkauan pasar.

Di tengah pandemi Covid-19, Fintech akan berfokus mempertahankan kemampuan kami untuk beroperasi dengan berbagai cara yang efektif, termasuk mengadaptasi portofolio produk kami, meluncurkan solusi baru untuk ekosistem pendidikan, memperkuat struktur permodalan kami, dan memperluas jangkauan kami di seluruh Indonesia.

"Kami ingin menjadi salah satu pendorong untuk mempercepat penetrasi teknologi pendidikan dan produk layanan keuangan yang inklusif dan berkualitas tinggi di Indonesia," ucap Fainsilber.

<!--more-->

Adapun platform yang resmi memperoleh izin fintech lending dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal 2021 ini yakin bahwa pendidikan dapat menjadi alat untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Pendidikan membawa harapan bagi keluarga, lingkungan, sekaligus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sejak berdiri pada tahun 2018, Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650.000 siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Perusahaan itu juga menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1,35 juta pengunjung unik setiap bulan.

Sementara itu, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek, Tommy Yuwono, yakin dengan tingginya permintaan pendanaan di sektor pendidikan, perusahaan bisa menjangkau 10 juta pelanggan di ekosistem pendidikan dalam lima tahun ke depan.

"Fokus dana yang kami dapatkan akan digunakan untuk pengembangan bisnis agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna, meningkatkan layanan, dan mengembangkan produk sehingga lebih mudah digunakan untuk semua siswa/orang tua, guru, sekolah, dan UKM pemasok pendidikan," ucap Tommy.

Gaurav Jain, Principal di Kaizenvest mengatakan bahwa pihaknya sebagai pemberi investasi yang berfokus pada pendidikan sangat terkesan dengan apa yang telah dibangun oleh Pintek di Indonesia dalam tiga tahun terakhir lewat menggabungkan dampak sosial dan layanan keuangan inovatif bagi pengguna.

Pintek diharapkan dapat menggenjot digitalisasi yang cepat dari sektor pendidikan Indonesia dengan memastikan bahwa kesempatan belajar berkualitas tinggi tersedia untuk segmen masyarakat yang lebih luas. "Kami sangat senang dengan kolaborasi kami dengan Pintek karena kami percaya bahwa Pintek sedang mengembangkan solusi komprehensif yang akan memiliki efek berganda dalam meningkatkan kualitas akses ke seluruh ekosistem pendidikan," kata Kaizenvest.

Direktur di Heritas Capital Charis Goh menjelaskan, sebagai pemberi dana investasi tahap awal terkemuka di seluruh Asia, pihaknya akan mendukung Pintek memberikan akses pendanaan ke sektor pendidikan Indonesia yang kurang terlayani dengan memberikan solusi digital.

"Tidak hanya kepada siswa tetapi juga sekolah dan UKM pemasok kebutuhan pendidikan, terutama yang terkena dampak pandemi Covid-19," kata Goh. Melalui pendekatan pendanaan ekosistem pendidikan berbasis teknologi, menurut dia, Pintek telah berhasil mendorong peningkatan akses ke pendidikan di Indonesia.

BISNIS

Baca: Rekam Jejak Lani Darmawan, Calon Presdir Bank CIMB Niaga Gantikan Tigor Siahaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 menit lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya