Terpopuler Bisnis: Gerai Subway Ramai, Utang Tersembunyi dan Respons Prudential

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 Oktober 2021 06:02 WIB

Suasana di dalam gerai Subway pertama di Indonesia yang berlokasi di Cilandak Town Square lantai 1, Jakarta Selatan, pada hari pertama pembukaan, Jumat siang, 15 Oktober 2021. Maksimal pengunjung di dalam gerai sebanyak 10 orang. Sebelumnya, pengunjung harus mengambil nomor urutan agar bisa dilayani. Tempo/Syaharani Putri

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat, 15 Oktober 2021 dimulai dengan antrean pembeli mengular di gerai Subway yang resmi dibuka di Cilandak Town Square lantai 1, Jakarta. Antrean terjadi untuk take away.

Kemudian aktris Wanda Hamidah menyinggung permasalahan yang dialami nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dalam video yang diunggahnya di media sosial pada Kamis dini hari, 14 Oktober 2021.

Adapun Prudential Indonesia merespons video penjelasan yang disampaikan aktris Wanda Hamidah terkait dugaan penipuan yang dialaminya. Prudential menyatakan mereka telah bertemu langsung dengan Wanda dan menjelaskan secara langsung mengenai manfaat dan ketentuan polis yang dimiliki.

Selain itu berita terpopuler lainnya adalah Yustinus Prastowo, staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengklarifikasi laporan riset soal hidden debt atau utang tersembunyi dari Cina.

Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:

Advertising
Advertising

1. Hari Pertama Gerai Subway di Citos, Antrean Pembeli Mengular

Gerai Subway telah resmi dibuka untuk umum di Cilandak Town Square lantai 1 pada Jumat, 15 Oktober 2021. Di hari pertama beroperasi, pembeli terlihat antusias untuk mendatangi perusahaan waralaba sandwich ini.

Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi pada jam 13.30, antrean pembeli mengular di luar gerai. Subway memperbolehkan pengunjungnya untuk dine-in. Namun, terpantau hanya dua orang yang sedang dine-in sehingga antrean terjadi untuk take away.

Para pembeli akan diminta untuk mengambil nomor urut terlebih dahulu. Subway membuat tiga pos: untuk mengambil nomor urut dan tempat menunggu.

Pada pos pertama yang terletak di jembatan lantai dasar dekat eskalator menuju gerai Subway untuk menunggu giliran mengambil nomor urut. Kemudian, pos kedua yang terletak di jembatan lantai 1 depan restoran Eatlah untuk mengambil nomor urutan dan transaksi.

Terakhir pada pos ketiga yang terletak persis depan gerai Subway bagi mereka yang sudah mendapatkan nomor antrean dan menunggu giliran untuk masuk ke gerai Subway. “Maksimal masuk ke gerai Subway sepuluh orang,” kata salah satu petugas Subway pos kedua.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

2. Wanda Hamidah Sedih Lihat Nasib Nasabah Bumiputera

Keluhkan klaim asuransi Prudential, aktris Wanda Hamidah menyinggung permasalahan yang dialami nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera.

"Sedih juga ngelihat kronologi para nasabah Bumiputera yang sampai saat ini nabung puluhan tahun, sampai saat ini tidak ada kejelasan," kata Wanda dalam video di Instagramnya, Kamis dini hari, 14 Oktober 2021.

Wanda menyinggung soal nasib nasabah Bumiputera ketika bercerita soal masalahnya dengan Prudential. Wanda kecewa dengan Prudential yang hanya menanggung biaya operasi anaknya sebesar Rp 10 juta dari total biaya Rp 50-60 juta. Padahal, selama lebih dari 12 tahun menjadi pemegang polis asuransi kesehatan perusahaan tersebut, ia tak pernah sekali pun alpa membayar premi.

Masalah yang dihadapinya dengan Prudential membuat Wanda berusaha merasakan apa yang dialami nasabah Bumiputera. "Lompat ke masalah Bumi Putera yang sampai saat ini enggak ada kejelasan, penggantian, sementara itu adalah hasil keringat (nasabah), saya merasakan juga gitu," kata dia.

Dalam kasus gagal bayar Bumiputera, ratusan pemegang polis Bumiputera memutuskan memulai upaya hukum dengan melakukan somasi massal kepada manajemen AJB Bumiputera dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 September 2021.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

3. Prudential Merespons Video Penjelasan Wanda Hamidah

Prudential Indonesia merespons video penjelasan yang disampaikan aktris Wanda Hamidah terkait dugaan penipuan yang dialaminya. Prudential menyatakan mereka telah bertemu langsung dengan Wanda dan menjelaskan secara langsung mengenai manfaat dan ketentuan polis yang dimiliki.

"Di pertemuan tersebut, kami juga telah mendapatkan tambahan informasi dari beliau," kata Chief Marketing and Communication Officer Prudential Indonesia, Luskito Hambali, dalam keterangan resmi, Kamis, 14 Oktober 2021.

Sebelumnya, Wanda Hamidah menyampaikan penyesalan atas layanan asuransi kesehatan di Prudential yang diikutinya sejak 2009. "Aku menyesal pakai asuransi Prudential," tulis Wanda di akun Instagramnya @wanda_hamidah yang sudah centang biru (verified) pada 10 Oktober 2021.

Wanda merasa ditipu karena hanya menerima klaim Rp 10 juta saja, dari total biaya operasi anaknya yang mencapai Rp 50 hingga Rp 60 juta. Anaknya dinyatakan harus menjalani operasi pada September 2021.

Rp 10 juta adalah klaim yang ditanggung dari kartu merah yang sudah diikuti Wanda sejak 2009. Padahal, kata Wanda, dia telah melalukan upgrade atau meningkatkan layanannnya ke kartu hitam sejak 2020, yang bisa menanggung biaya operasi secara penuh.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

4. Staf Sri Mulyani Jelaskan Utang Tersembunyi Rp 245 T Cina

Yustinus Prastowo, staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengklarifikasi laporan riset soal hidden debt atau utang tersembunyi dari Cina. Dalam riset ini, Indonesia dilaporkan terjerat utang tersembunyi kepada Cina sebesar US$ 17,28 miliar (sekitar Rp 245,7 triliun).

"Informasi yang disampaikan kurang tepat dan rawan digoreng hingga gosong. Itu bukan utang pemerintah, tapi dikait-kaitkan," kata Prastowo lewat akun twitternya @prastow pada Jumat, 15 Oktober 2021.

AidData adalah laboratorium penelitian pengembangan internasional yang berbasis di William & Mary's Global Research Institute. Hidden debt pun muncul dalam laporan riset berjudul Banking on the Belt and Road yang diterbitkan AidData pada September 2021.

Adapun tumpukan utang US$ 17,28 miliar pun terkait dengan inisiatif proyek belt and road dari Cina. Selain itu, AidData juga menyoroti proyek kereta cepat yang bakal menjebak pemerintah dalam utang besar kepada Cina.

Prastowo lalu mengatakan bahwa utang tersembunyi versi AidData tidak dimaksudkan sebagai utang yang tidak dilaporkan atau disembunyikan. Akan tetapi, utang non pemerintah. "Tapi jika wanprestasi, beresiko menyerempet pemerintah," ujarnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca Juga: Hari Pertama Gerai Subway di Citos, Antrean Pembeli Mengular

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

8 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

11 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya