Terpopuler Bisnis: Ahok Tanggapi Dugaan Korupsi LNG, Modus Penipuan Asuransi
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 7 Oktober 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Rabu, 6 Oktober 2021, dimulai dari tanggapan komisaris utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal dugaan korupsi LNG oleh perusahaan pelat merah tersebut.
Berikutnya ada berita tentang korban unit link mengadu ke DPR dan Tanri Abeng yang menyoroti pejabat negara yang juga menjabat sebagai komisaris BUMN. Lalu ada berita tentang korban pinjol ilegal yang bunuh diri dan meroketnya harga Bitcoin.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Ditanya Soal Dugaan Korupsi LNG Pertamina, Begini Kata Ahok
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara soal pembelian gas alam cair atau LNG yang kini tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menyatakan semua hasil audit internal perseroan mengenai persoalan tersebut sudah disampaikan kepada jajaran direksi dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Bisa (ditanyakan) ke Dirut atau Kementerian BUMN. Semua sudah disampaikan hasilnya," ujar Ahok kepada Tempo, Rabu, 6 Oktober 2021.
Simak lebih jauh tentang LNG di sini.
<!--more-->
2. Ke DPR, Nasabah Korban Unit Link Beberkan Berbagai Modus Penipuan Asuransi
Sejumlah nasabah produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau sering disebut unit link yang merasa dirugikan oleh perusahaan asuransi jiwa pada hari ini menemui anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Mereka mengadukan sejumlah masalah yang dihadapi, khususnya terkait praktik pemasaran oleh industri asuransi yang mengarah ke mis-selling dan mencurangi calon nasabah. Komunitas Korban Asuransi yang mewakili lebih dari 200 orang anggota itu menuntut adanya reformasi di industri asuransi.
Koordinator Komunitas Korban Asuransi Maria Trihartati berharap DPR menindaklanjuti pengaduan ini dengan memanggil pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan terus bertambahnya korban, otoritas dinilai tidak lagi mampu melindungi kepentingan warga negara Indonesia.
Simak lebih jauh tentang unit link di sini.
3. Tanri Abeng Soroti Pejabat Negara Jadi Komisaris: Punya Jabatan Strategis, Masa Urusi BUMN Lagi?
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Tanri Abeng, menyoroti banyaknya pejabat kementerian menjadi komisaris perusahaan pelat merah. Dia melihat ada potensi konflik kepentingan bila regulator yang seharusnya mengawasi semua sektor di bidangnya dilibatkan dalam urusan korporasi BUMN.
“Mereka ini kan punya jabatan yang strategis banget. Masa harus ngurusin BUMN lagi?” ujar Tanri dalam webinar pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Tanri mengatakan para regulator sudah memiliki posisi yang strategis di instansinya masing-masing. Menurut dia, semestinya pengaturan rangkap jabatan regulator di perusahaan pelat merah dibahas dalam klausul Rancangan Undang-undang (RUU) BUMN.
Simak lebih jauh tentang BUMN di sini.
<!--more-->
4. Ibu Asal Wonogiri Ini Bunuh Diri Tak Kuat Ditagih Pinjol Ilegal, Respons OJK?
Seorang ibu rumah tangga di Wonogiri, Jawa Tengah, pada Sabtu pekan lalu dikabarkan meninggal akibat bunuh diri karena tak kuat dengan penagihan dari para pelaku pinjaman online atau pinjol ilegal. Perempuan berinisial WPS tersebut berusia 38 tahun.
Ia bunuh diri karena tak tahan lagi dengan penagihan oleh debt collector dari 23 pinjol ilegal. Adapun nilai rata-rata utangnya ke tiap pinjol tersebut berkisar Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta.
Merespons hal itu, Ketua Tim Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tongam L Tobing prihatin dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi ke depan. "Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa meminjam dari pinjol ilegal sangat berbahaya," ujarnya, Rabu, 6 Oktober 2021. "Pinjol ilegal adalah kejahatan, sehingga jangan sampai jadi korban."
Simak lebih jauh tentang Pinjol Ilegal di sini.
5. Bitcoin Meroket ke Rp 735,3 Jutaan Diikuti Aset Kripto Lainnya, Apa Sebabnya?
Harga Bitcoin kembali meroket pada pagi hari ini, Rabu, 6 Oktober 2021. Situs coingecko.com mencatat harga aset kripto tersebut tembus US$ 51.591,15 atau sekitar Rp 735,3 juta (asumsi kurs Rp 14.253 per dolar AS).
Harga mata uang kripto itu naik 4,2 persen dibandingkan kemarin dan melonjak 22,1 persen selama sepekan terakhir. Selain Bitcoin (BTC), tak sedikit aset kripto lainnya yang ikut melejit seperti Ethereum (ETH), Cardano (ADA), Binance Coin (BNB), Dogecoin (DOGE), Solana (SOL), dan Polkadot (DOT).
Selama 24 jam terakhir, harga Ethereum naik 0,2 persen menjadi US$ 3.524,3 atau sekitar Rp 50,22 juta dan harga Solana naik 0,1 persen menjadi US$ 164,32 atau sekitar Rp 2,34 juta. Sementara harga Dogecoin naik 0,4 persen menjadi US$ 0,25 atau sekitar Rp 3.562.
Simak lebih jauh tentang Bitcoin di sini.