UGM Janji Tingkatkan Akurasi GeNose untuk Cegah Negatif Palsu

Rabu, 24 Februari 2021 07:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada akan memperkuat akurasi alat pemindaian atau screening Covid-19, GeNose, untuk mengantisipasi munculnya hasil negatif palsu. Saat ini, UGM mengklaim alatnya memiliki tingkat akurasi 90 persen.

"Kami terus berupaya meningkatkan akurasi GeNose sehingga bisa menekan serendah mungkin apa yang dinamakan negatif palsu dan positif palsu sehingga penggunaannya bisa lebih optimal," ujar Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni Paripurna Sugarda saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa petang, 23 Februari 2021.

Baca Juga: Per 1 April, GeNose Siap Dipakai di Moda Angkutan Pesawat

Paripurna mengatakan peningkatan akurasi alat tes Covid-19 sejalan dengan penambahan permintaan dari simpul-simpul transportasi, khususnya kereta api. Saat ini, sekitar 62 alat GeNose sudah dipakai di delapan stasiun dan akan diperluas hingga ke 44 stasiun.

Kemudian dalam waktu dekat, GeNose akan digunakan sebagai alternatif tes kesehatan di pelabuhan dan bandara. Paripurna mengakui permintaan penambahan alat merupakan tantangan bagi universitas.

Bukan hanya dari sisi akurasi, tantangan tersebut juga mencakup percepatan pengadaan alat. "Kami akan segera mengajukan business plan yang mendekati sempurna dan affordable supaya bisa merealisasikan kebutuhan-kebutuhan," ujarnya.

GeNose telah memperoleh izin penggunaan dan izin edar dari Kementerian Kesehatan sejak awal Februari. Pada tahap pertama, GeNose telah digunakan di moda angkutan perkeretaapian.

Berbeda dengan metode usap atau swab PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas. Menurut situs resmi UGM, GeNose diklaim bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik. Tarifnya pun lebih murah ketimbang tes lain, yaitu Rp 20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan alat screening Covid-19 ini akan segera digunakan moda angkutan udara per 1 April 2021. Ia menyebut kebijakan perluasan penggunaan GeNose telah dikonsultasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Tentang udara kami konsultasikan dengan Pak Luhut dan Pak Muhadjir, kami rapat dengan UGM untuk dilakukan pada 1 April," ujar Budi Karya saat ditemui di tempat yang sama.

Sebagai persiapan Budi Karya meminta Direktur Jenderal Perhubungan Udara menyiapkan standar operasional prosedur atau SOP penggunaan GeNose di sektor udara. Ia menjamin menggunakan alat pemindaian untuk keperluan tes kesehatan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.


Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

8 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

10 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

17 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

18 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

19 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

21 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya