TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan alat screening atau pemindaian Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada, GeNose, siap digunakan di moda angkutan udara per 1 April 2021.
Ia menyebut kebijakan ini telah dikonsultasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
"Tentang udara kami konsultasikan dengan Pak Luhut dan Pak Muhadjir, kami rapat dengan UGM untuk dilakukan pada 1 April," ujar Budi Karya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Selasa sore, 23 Februari 2021.
Budi Karya mengatakan pemanfaatan GeNose di moda angkutan udara menunggu alat tersebut diperluas di simpul transportasi perkeretaapian. Saat ini, GeNose telah diizinkan digunakan di delapan stasiun kereta api dan akan diperluas hingga 44 stasiun.
Sebagai persiapan, Budi Karya meminta Direktur Jenderal Perhubungan Udara menyiapkan standar oeprasional prosedur atau SOP penggunaan GeNose di sektor udara. Ia menjamin menggunaan alat pemindaian untuk keperluan tes kesehatan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
GeNose memperoleh izin penggunaan dari Kementerian Kesehatan sejak awal Februari. Berbeda dengan metode usap atau swab PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas.