Trending Bisnis: Sri Mulyani Transfer Dini, 3 Eksportir Lobster
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 9 Juli 2020 06:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Rabu, 8 Juli 2020, dimulai dari Sri Mulyani yang melakukan transfer anggaran lebih awal untuk insentif tim medis, Menteri Terawan memangkas birokrasi pencairan anggaran hingga eksportir benih lobster. Selain itu ada juga dana talangan Krakatau Steel dan penyaluran anggaran kesehatan.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Usai Ditegur Jokowi, Sri Mulyani Transfer Dini Insentif Tim Medis
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memutuskan untuk mentrasfer anggaran Rp 1,3 triliun lebih awal untuk insentif tenaga kesehatan di daerah. Cara baru ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi marah karena rendahnya serapan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19.
"Jadi kami siapkan dulu uangnya di daerah," kata Direktur Dana Transfer Khusus Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Putut Hari Satyaka dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Besaran anggaran ini sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di daerah. Jumlah ini berasal dari rekomendasi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan.
Baca selengkapnya mengenai insentif tenaga medis di sini.
2. Jokowi Marah, Terawan Pangkas Birokrasi Anggaran Covid-19
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kini memangkas prosedur pencairan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19. Pemangkasan dilakukan beberapa hari setelah Presiden Jokowi mengkritik rendahnya serapan pos anggaran ini.
<!--more-->
"Ada satu keterlambatan," kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Trisa Wahjuni Putri dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Adapun kemarahan Jokowi ini diluapkan kepada para menteri dalam sidang kabinet 18 Juni 2020. "Bidang kesehatan itu dianggarkan Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba," kata Jokowi saat itu.
Baca selengkapnya mengenai Jokowi di sini.
3. Besok, Tiga Eksportir Kembali Kirim Benih Lobster ke Vietnam
Sebanyak tiga eksportir akan kembali mengirimkan benih benih lobster atau benur ke Vietnam pada Kamis, 9 Juli 2020. Kepala Direktorat Bea dan Cukai Soekarno-Hatta membenarkan informasi itu.
"Saya baru mendapat kabar di sela rapat dari jajaran Bea Cukai kalau ekspor benuh lobster digeser ke tanggal 9," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 7 Juli 2020.
Pengiriman ini merupakan ekspor gagal yang sedianya akan diterbangkan ke Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 17 Juni lalu. Sumber di Kementerian Keuangan mengungkapkan, tiga eksportir di baliknya adalah PT Aquatic SSLautan Rejeki, PT Tania Asia Marina, dan PT Royal Samudera Nusantara.
Baca selengkapnya mengenai ekspor benih lobster di sini.
<!--more-->
4. Butuh Dana Talangan Rp 3 Triliun, Ini Rencana Bos Krakatau Steel
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim memaparkan rencana penggunaan dana talangan sebesar Rp 3 triliun saat rapat dengar pendapat dengan pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat pada hari ini. Danaitu, kata Silmy, akan digunakan untuk relaksasi bagi industri hilir olahan baja dalam negeri.
"Dana talangan itu digunakan untuk KS (Krakatau Steel) itu tak 100 persen betul. Melainkan uang ini akan kita gunakan untuk melindungi industri hilir (baja)," kata Silmy, Rabu, 8 Juli 2020.
Silmy menjelaskan, Krakatau Steel saat ini memproduksi baja sampai cold rolled steel (CRC). Dengan begitu, hasil akhir produksi perusahaan pelat merah ini bakal bisa diolah industri baja hilir yang kemudian menjadi baja ringan, atap, dan lain-lain.
Baca selengkapnya mengenai Krakatau Steel di sini.
5. Dari Rp 87,55 T Anggaran Kesehatan, Baru 5,12 Persen Tersalurkan
Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 87,55 triliun. Dari jumlah tersebut, baru 5,12 persen yang dibelanjakan.
"Ini karena ada keterlambatan klaim biaya perawatan dan insentif tenaga kesehatan," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2020.
Masalah serapan anggaran kesehatan ini adalah salah satu sumber kemarahan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet 18 Juni 2020 lalu. "Bidang kesehatan itu dianggarkan Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba," katanya saat itu.
Baca selengkapnya mengenai anggaran di sini.