Obligasi Mandiri Laris, Erick: Investasi di Indonesia Menarik

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 6 Mei 2020 13:27 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir memposting foto dirinya dengan berterimakasih pada seluruh karyawan BUMN karena berada paling depan dalam melayani masyarakat, ditengah wabah Corona, pada akun instagramnya. Foto/Intagaram/erickthohir

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menerbitkan instrumen obligasi dalam mata uang asing atau global bond pada Selasa 5 Mei 2020. Adapun nilai yang ditawarkan dari penerbitan surat utang ini mencapai US$ 500 juta.

Dalam proses penawarannya, obligasi Bank Mandiri ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir lima kali lipat dari penawaran, yakni mencapai US$ 2,4 miliar. "Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap Global Bond yang diterbitkan BUMN ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia," kata Menteri BUMN Erick Thohir melalui keterangan tertulis, Rabu 6 Mei 2020.

Erick Thohir pun mendorong BUMN lain untuk terus kreatif dalam mencari pendanaan seperti Bank Mandiri ini. Tak hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan, kata dia, penerbitan obligasi dalam dolar AS ini juga patut untuk ditiru.

Adapun investor yang membeli obligasi Bank Mandiri ini dari Asia sebanyak 66 persen dan 34 persen dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat. Sementara kupon yang ditawarkan oleh Bank Mandiri sebesar 4,75 persen.

Kupon yang ditawarkan ini lebih tinggi dari global bond yang ditawarkan pemerintah awal April 2020 yang menawarkan kupon 3,9 persen. Sedangkan jangka waktu kontrak surat utang ini hingga 2025 atau memiliki tenor selama lima tahun.

Bank Mandiri juga telah mendapat rating Baa2 Stable dari Moody's, BBB- Negative dari S&P dan BBB- Stable dari Fitch.

Seperti diketahui BUMN yang juga telah menerbitkan obligasi global adalah PT Hutama Karya (Persero). Perseroan itu sukses merilis global bond senilai US$ 600 juta dengan kupon yang ditawarkan sebesar 3,75 persen.

Dalam penawarannya, Hutama Karya mencatat kelebihan permintaan hingga 6 kali dari nilai yang diterbitkan. Adapun investor yang melakukan pembelian obligasi berasal dari Asia (42 persen), Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (30 persen), dan Amerika Serikat (28 persen).

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

4 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

12 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya