Bank Dunia Kritik Penyaluran Dana Desa, Ini Jawaban Sri Mulyani

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Kamis, 30 Januari 2020 13:06 WIB

Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia mengkritik formula penyaluran Dana Desa dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang selama ini dijalankan pemerintah Indonesia. Lead Economist Bank Dunia, Vivi Alatas menyebut, formula penyaluran dana desa saat ini masih menciptakan ketimpangan alokasi per kapita antarwilayah penerima.

Ketimpangan terjadi antara desa dengan penduduk banyak dan sedikit. “Lalu, kebanyakan anggaran selama ini cenderung belum berdasarkan kinerja, masih berdasarkan penyerapan,” kata Vivi dalam acara diskusi Bank Dunia di SCBD, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020.

Untuk itu, kata Vivi, Bank Dunia menyarankan agar formula penyaluran kedua dana ini bisa lebih menggunakan aspek kinerja. Sehingga, dampaknya terhadap masyarakat akan lebih terasa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir dalam acara ini berterima kasih dengan rekomendasi dari Bank Dunia. Ia pun berjanji akan terus memperbaiki formula penyaluran dana untuk daerah ini. “Ini sangat sesuai dengan arah pemikiran pemerintah,” kata dia.

Advertising
Advertising

Tahun 2020 ini, pemerintah mengalokasikan dana Rp 72 triliun untuk dana desa. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 70 triliun.

Namun, kata Sri Mulyani, penyaluran berbasis kinerja sebenarnya sudah dimulai pemerintah. Dari total Rp 72 triliun ini, Sri Mulyani menyebut ada dana Rp 15 triliun yang ditahan Kementerian Keuangan. “Kami keep untuk reward, kalau daerah doing the right thing," kata dia.

Dana desa ini merupakan insentif ketika sejumlah indikator pembangunan di daerah membaik. Misalnya, angka stunting turun hingga akses air bersih meningkat. Sehingga, ada daerah yang mendapat insentif lebih dari daerah lain. “Setiap itu, kami kasih skor,” kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

12 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

17 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

20 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya