AS Luncurkan Blue Dot Network, Ini Kata Wamenlu Mahendra Siregar

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Kamis, 12 Desember 2019 05:28 WIB

Tiga perwakilan dari Amerika Serikat, Jepang, dan Australia mengumumkan kerja sama Blue Dot Network di Bangkok, Thailand, Senin, 4 November 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta -

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar angkat bicara terkait inistiatif Blue Dot Network yang baru saja diluncurkan Amerika Serikat bersama aliansinya: Australia dan Jepang. Menurut Mahendra, Indonesia tetap terbuka dan menyambut baik inisiatif apapun yang bisa mendorong lebih banyak pertumbuhan investasi, infrastruktur, dan konektivitas dari negara manapun.

“Kita tentu melihatnya sebagai keinginan yang positif keterlibatan investasi dari berbagai pihak, dalam arti yang positif” kata Mahendra Siregar saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Di satu sisi, Indonesia terbuka pada standar dalam pembangunan infrastruktur yang ditawarkan dalam inisiatif ini. Tapi di sisi lain, Indonesia juga ingin mendorong standar yang juga bisa diterima oleh banyak pihak di dunia internasional.

Blue Dot Network merupakan sebuah inisiatif multisektor yang diluncurkan pada Senin, 4 November 2019, dalam ajang Indo-Pacific Business Forum di Bangkok, Thailand. Inisiatif ini diluncurkan untuk mempromosikan pengembangan infrastruktur global. Infrastruktur global ini diklaim memiliki kualitas tinggi dan memiliki standar yang dapat dipercaya.

Advertising
Advertising

Lewat Blue Dot Network, nantinya akan ada evaluasi dan sertifikasi terhadap proyek infrastruktur yang sesuai standar di kawasan Indo-Pasifik. "Untuk menciptakan infrastruktur yang berkualitas, untuk menciptakan peluang, progres, dan stabilitas” kata Executive Vice President The U.S. Overseas Private Investment Corporation (OPIC) David Bohigian.

Media asing menulis inisiatif ini sebagai upaya Amerika Serikat untuk menandingi Proyek Jalur Sutera milik Cina. Akan tetapi, Under Secretary for Economic Growth, Energy, and Environment, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Keith Krach membantahnya. "Saya pikir ini bukan respons atas Belt and Road Cina tapi ini kebutuhan dari negara-negara yang terlibat," kata dia.

Menurut Mahendra Siregar, Indonesia tidak melihat keduanya sebagai sebuah persaingan konsep antara Amerika dan Cina. Indonesia fokus pada aspek good governance, transparansi, dan kepentingan negara terkait dalam penerapannya inisiatif yang diluncurkan negara manapun.

Inisiatif Blue Dot Network besutan Amerika ini, kata Mahendra Siregar, sebenarnya terbuka untuk para pihak yang berminat untuk terlibat. Peluang itu dimiliki oleh semua negara, tak hanya Indonesia. “Tapi kita melihatnya itu sebagai suatu tawaran yang terbuka saja, tidak harus yes or no,” ujarnya.

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

5 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

6 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

7 jam lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

7 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

11 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

11 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

11 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

11 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

11 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya