TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perdagangan online Bukalapak baru saja mendapatkan suntikan dana segar dari investor Korea Selatan, Shinhan Financial Group Co.dan raksasa media Emtek. Berkat suntikan investasi ini, valuasi unicorn tersebut langsung meroket sampai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 35 triliun.

Dikutip dari Bloomberg, sebelum adanya pendanaan seri-F, valuasi Bukalapak mencapai US$ 2 miliar. Artinya, ada peningkatan sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 miliar.

Sebelum disuntik Shinhan, Bukalapak baru didukung oleh Antic Chinese Financial yang merupakan anak usaha Alibaba Group dan perusahaan asal Singapura Government of Singapore Investment Corporation.

"Selain Shinhan GIB, investor terdahulu yakni Emtek berpartisipasi dalam pendanaan Seri F Bukalapak ini," ujar Intan Wibisono, Kepala Komunikasi Korporat Bukalapak, melalui keterangan tertulis, Jumat, 4 Oktober 2019.

Intan mengatakan, suntikan dana tersebut akan digunakan untuk menjalankan rencana jangka panjang dan strategi bisnis Bukalapak. Perusahaan akan berfokus pada penguatan marketplace, demi meningkatkan inklusi keuangan dan memanfaatkan potensi ritel di Indonesia.

Adapun, Shinhan GIB adalah unit perbankan investasi terintegrasi dari Shinhan Financial Group (SFG) dari Korea Selatan. SFG sendiri adalah grup finansial nomor satu di Negeri Gingseng dengan total aset US$ 413 miliar dan pangsa pasar (market Cap) US$ 19 miliar dengan predikat kredit A1 dari Moody’s.

SFG mengelola portofolio bisnis yang seimbang, yang termasuk Bank Komersial, Bank Investasi, Permodalan, Asuransi, Kartu Kredit, dan lain sebagainya.

Sedangkan, Bukalapak adalah aplikasi belanja paling populer di negara itu setelah Tokopedia dan Shopee dalam hal aktif bulanan pengguna pada kuartal kedua 2019, menurut perusahaan riset iPrice Group.

Bukalapak adalah perusahaan teknologi yang didirikan pada Januari 2010 oleh tiga orang Indonesia sebagai sebuah pasar daring (online marketplace). Bukalapak menciptakan berbagai produk teknologi dan program inovatif untuk masyarakat umum (mass market users), dengan tujuan untuk memperluas dampak positifnya pada kesejahteraan dan perekonomian Indonesia.