(Kiri ke kanan) Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk, Hernie Raharja; Kepala Bekraf Triawan Munaf; dan Ketua Tim Percepatan Kuliner Dan Belanja Kementerian Pariwisata, Vita Datau di acara pembukaan Festival Jajanan Bango 2018 di Park and Ride, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 April 2018. TEMPO | Yatti Febri Ningsih
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf Triawan Munaf berharap penandatanganan nota kesepahaman dengan Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia atau Perwira dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dari produk kreatif.
"Di era industri 4.0 ini, Perwira diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas SDM pelaku kreatif dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk menciptakan produk berskala nasional maupun ekspor," kata Triawan, dikutip dari siaran pers Bekraf dikutip, Jumat, 30 Agustus 2019.
Menurut dia, Perwira dapat memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya. Sebab market place di e-commerce sangat efektif mengenalkan produk daerah ke pasar nasional dan internasional.
Penandatanganan dilakukan Triawan Munaf dan Ketua DPP Perwira Elza Syarief serta Ketua Koperasi Sekunder Bushido Perwira Nusantara, Titik Prasetyowati Verdi yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI pada Kamis (29/8/2019), di Bandung.
Triawan mengatakan, Bekraf memiliki tiga tujuan yakni peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), jumlah tenaga kerja, dan nilai ekspor produk ekonomi kreatif.
Menurutnya, produk lokal tidak kalah jika dibandingkan dengan barang impor, mulai dari makanan, fesyen, bahkan hingga produk kecantikan.
“Kerja sama ini merupakan pintu awal pelaksanaan berbagai program, di antaranya adalah edukasi, lisensi, pemasaran, dan pelatihan. Anggota perwira diharapkan menjadi champion untuk masing-masing daerah,” ucap Triawan Munaf.
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
11 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.