Riset: Program Amran Sulaiman dan Susi Pudjiastuti Pacu Pertumbuhan Daerah

Senin, 12 Agustus 2019 11:36 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan orasi pada aksi Tolak Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta, Ahad, 21 Juli 2019. Menurut Susi menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai agar laut Indonesia tidak tercemar oleh sampah plastik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas melakukan riset terhadap efektivitas belanja kementerian dan lembaga pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Riset itu menyebutkan program Menteri Amran Sulaiman dan Susi Pudjiastuti memacu pertumbuhan daerah.

Menurut Direktur Keuangan Negara dan Analisis Moneter Bappenas, Boediastoeti Ontowirjo, peningkatan pada belanja barang di kementerian ternyata memiliki elastisitas atau daya dongkrak yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi, ketimbang belanja modal.

“Dalam perencanaan ke depan, belanja barang yang produktif dapat menjadi terobosan untuk diterapkan pada banyak kementerian lainnya,” kata Boediastoeti dalam paparannya di Gedung Bappenas, Senin, 12 Agustus 2019. Dengan demikian, belanja kementerian bisa menjadi lebih berkualitas.

Boediastoeti mencontohkan salah satu bentuk belanja barang produktif yang memacu pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi di daerah adalah peningkatan belanja alat mesin pertanian atau alsintan dan input produksi. Belanja ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian yang dipimpin Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Setiap peningkatan 1 persen belanja alsintan, maka akan mendorong 0,33 persen peningkatan subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian di daerah.

Kedua yaitu belanja barang berupa pengadaan kapal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Setiap peningkatan 1 persen belanja pengadaan kapal ini, maka akan berdampak pada 0,13 persen peningkatan subsektor perikanan di daerah. Lalu, 0,07 poin penurunan ketimpangan di dalam suatu daerah yang menjadikan pengadaan kapal tersebut.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, riset ini juga menunjukkan bagaimana efektivitas belanja barang terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satunya lewat peningkatan alokasi anggaran pada 2016 hingga 2017. Dalam periode ini, belanja modal mengalami peningkatan paling tinggi yaitu sebesar Rp 39,1 triliun. Lalu diikuti oleh belanja barang sebesar Rp 31,8 triliun dan belanja pegawai Rp 7,5 triliun. Namun, komponen yang mendorong pertumbuhan ekonomi paling tinggi adalah belanja barang.

Belanja barang mendorong pertumbuhan ekonomi di periode tersebut hingga 0,08 persen. Sementara belanja modal hanya mendorong 0,03 persen dan belanja pegawai hanya 0,01 persen. Namun masalahnya, belum semua belanja barang dari pemerintah ini menjadi belanja barang yang produktif. Di tahun 2017 misalnya, dari total Rp 333 triliun belanja barang, hanya Rp 42 triliun saja yang menjadi belanja barang produktif. Lalu di 2018, dari total Rp 403 triliun belanja barang, hanya Rp 56 triliun saja yang menjadi belanja barang produktif.

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

13 hari lalu

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya