Ingin Gaet Investor Asing, Pertamina EP Usul Begini...

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 9 Agustus 2019 11:55 WIB

Pekerja berjalan di instalasi stasiun pengumpul gas utama Pertamina EP field Sangasanga, Kalimantan Timur, Rabu (25/1). Produksi gas nasional pertamina EP pada tahun 2011 mencapai 1.070 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) atau meningkat dari produksi gas pada 2010 yang sebesar 1.054 MMSCFD. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berulang kali menyampaikan hasratnya untuk menggaet investor asing agar mau mengucurkan modalnya di Indonesia. Namun, ada satu hal penting yang terlebih dulu harus dipenuhi pemerintah agar dapat menarik minat investor.

Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengatakan, salah satu cara untuk menarik investor asing masuk adalah dengan membenahi regulasi yang selama ini dianggap masih sulit. Sebab, rata-rata investor ingin masuk masih mempertimbangkan faktor regulasi yang rumit ini.

"Kita sering berhadapan dengan aturan. Kita ingin yang simple tapi tetap mengatur bisnis kita. Tapi di daerah beda lagi. Ini yang buat investor kadang kesulitan," ujar Nanang dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.

Nanang mengungkapkan beberapa cara agar pemerintah dapat meningkatkan minat investor minyak dan gas bumi (migas) global. "Seharusnya sekarang kita kurangi hal-hal yang terlalu teknis seminimal mungkin" ujar Nanang.

Nanang mendorong agar pemerintah membuka perizinan untuk investor di sektor migas yang memudahkan dengan tidak terlalu rumit. Dengan begitu tidak ada lagi investor global yang merasa kesulitan untuk masuk ke Tanah Air. "Ketika kita berhadapan dengan investor, kan dia bisa memilih. Kalau di tempat lain lebih baik barangkali investasi di tempat yang lain," kata dia.

Advertising
Advertising

Selain dari regulator, Nanang menambahkan, yang paling penting adalah tentang kepastian usaha. Sebab, kebanyakan investor global yang ingin masuk menanamkan modalnya perlu kepastian. Jika ada tempatnya lebih menarik investor biaa begeser ke tempat lain.

"Jadi kita harus lebih baik kepada negara tetangga seperti Malayasia Vietnam, Thailand. Karena terus terang investor tidak punya loyalitas," tutur Nanang.

Nanang mengakui dari segi kepastian hukum untuk investor, saat ini sudah cukup baik. Namun, perlu digarisbawahi pula, bahwa Indonesia berkompetisi dengan negara-negara lain untuk mendatangkan investor global.

"Kita namanya kontrak kalau udah masuk produksi itu 30 tahun. Investor selama 30 tahun itu ingin mendapatkan kepastian, perhitungannya harus sudah kembali," imbuh Nanang.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

7 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

7 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

10 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

14 hari lalu

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.

Baca Selengkapnya