AirAsia Sebut Avtur di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Tetangga

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 5 Juli 2019 14:29 WIB

CEO Grup AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan saat Pembukaan AirAsia Travel Fair di Kota Kasablanka Jakarta, Kamis 9 Februari 2017. Tempo/Tongam sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Grup AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan berharap pemerintah meninjau kembali harga jual avtur yang saat ini dinilai masih terlalu mahal. Dendy menyebut harga avtur di Indonesia bahkan lebih mahal dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Baca: CEO AirAsia Tony Fernandes Luncurkan Buku Memoar Flying High

“Ini bukan hoaks,” kata Dendy saat ditemui dalam acara peluncuran buku Flying High karya CEO AirAsia Group Berhad Tony Fernandes di Plaza Senayan, Kamis, 4 Juli 2019.

Tak hanya itu, Dendy menyebut harga avtur di Denpasar, Bali pun bisa lebih mahal 15 sampai 20 persen dibandingkan harga di Jakarta. Ia memahami bahwa Pertamina harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendistribusikan avtur mereka. Ia juga memahami meski harga avtur di Indonesia dijual dalam harga rupiah, tapi komponennya tetap berasal dari harga minyak dunia yang dijual dalam dollar Amerika Serikat.

Namun, kata Dendy, jika harga avtur dibiarkan tinggi terus maka beban maskapai akan semakin bertambah Sebab, harga avtur menyumbang 40 persen dari total biaya operasional yang dikeluarkan oleh masakapai. “Saya rasa airline juga gak mau merugi kan? Pertamina juga, sama-sama untung saja deh,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Meski bukan menjadi penyebab utama, Dendy menyebut mahalnya harga avtur ini berkontribusi pada kerugian yang diderita AirAsia pada kuartal I 2019. Sepanjang tiga bulan pertama 2019, Air Asia meraup pendapatan Rp 1,3 triliun, tapi merugi Rp 79,3 miliar.

“Avtur memang masih pengaruh signifikan, tapi karena load factor membaik karena memang kami masih karena memberikan harga affordable, sebernernya kalau kami mau naikkin harga, pasti kuartal pertama baik,” ujar Dendy.

BACA: Isu Maskapai Asing, Luhut: Kita Kasih ke AirAsia Dulu

Keterangan Dendy ihwal harga avtur ini bertolak belakang dengan pernyataan Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriah Usman pada Kamis, 16 Mei 2019 lalu. Saati itu,merespons keluhan soal harga tiket pesawat yang masih tinggi, Fajriah mengatakan harga avtur Pertamina relatif lebih murah dibandingkan penyalur di negara lain. Data ini berdasarkan komparasi harga avtur regional yang tertera dalam Platts.

Fajriah mencontohkan, harga avtur di Cengkareng senilai Rp 9.243,14 per liter, sementara avtur Bangkok senilai Rp 10.579,46 per liter, avtur di Hong Kong Rp 10.654,98 per liter dan avtur di Singapura senilai Rp 11.791,52 per liter. "Kami paling murah (dari data Platts)," kata dia saat itu.

Baca berita lain tentang maskapai AirAsia di Tempo.co

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

8 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

1 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

3 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

4 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

5 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya