Bank Dunia: RI Harus Fokus Benahi 5 Hal untuk Jadi Negara Maju

Senin, 1 Juli 2019 12:19 WIB

Lead Country Economist Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander menyampaikan pemaparannya dalam acara diskusi Indonesia Economic Quarterly di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Country Director Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo A. Chaves, mengatakan Indonesia harus berfokus pada lima pilar kebijakan publik untuk mengejar targetnya sebagai negara maju. Kebijakan tersebut berkaitan dengan produktivitas bisnis hingga pengembangan sumber daya manusia.

Baca: Ditanya Masukan untuk Indonesia, Bank Dunia Ingatkan Ada Awan Hitam

"Ambisi Indonesia adalah jadi negara maju. Untuk mencapai tujuan, negara harus memastikan masyarakat kelas menengah bertumbuh dan kesejahteraan warga meningkat. Ada lima fokus yang harus dikejar," ujar Chaves dalam diskusi
Indonesia Economic Quarterly di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019.

Chaves mengatakan kebijakan publik pertama yang mesti disoroti adalah kesenjangan kemampuan sumber daya manusia yang menjadi modal utama pertumbuhan. Ia berpendapat, seharusnya gap kemampuan SDM di Indonesia dipersempit sehingga secara merata generasi mendatang dapat menjadi pekerja yang mumpuni.

Kedua, Indonesia perlu menutup kesenjangan di sektor infrastruktur. Chaves mengakui pengembangan infrastruktur di Tanah Air dalam 5 tahun terakhir terus digeber. Namun, ujar dia, berdasarkan fakta, kesenjangan infrastruktur masih mencapai US$ 5 triliun. "Ini melebihi rata-rata di 31 negara berkembang lainnya," ucapnya.

Advertising
Advertising

Ketiga, Indonesia mesti meningkatkan iklim bisnis dengan menggenjot modal asing dan mengimpor penanaman modal asing atau PMA. Adapun pilar keempat, Indonesia disarankan menjaga aset nasionalnya dengan baik. "Terakhir, Indonesia dapat mengelola pajaknya lebih efektif," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Lead Economist Bank Dunia Indonesia Frederico Gil Sander memuji pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Menurut catatan Bank Dunia, pada 2018, pertumbuhan investasi Indonesia cukup kuat. "Ada penguatan investasi di bidang infrastruktur, pertambangan, dan alat berat," ujarnya.

Baca: Hari Ini Jokowi Akan Bertemu Bank Dunia di Sela KTT G20

Adapun pada kuartal pertama 2019, belanja ekonomi ditopang oleh belanja konsumsi yang bermuasal dari partai politik. Belanja konsumsi meningkat lantaran adanya kebutuhan Pemilu dari partai. "Jadi pertumbuhan konsumsi bukan cuma dari rumah tangga, tapi juga partai," ujar Sander.

Simak berita lainnya terkait Bank Dunia di Tempo.co.

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

13 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

7 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya