Kemendag Usung Isu Perang Dagang dalam Forum KTT G20

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 20 Juni 2019 12:50 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengikuti rapat terbatas persiapan KTT Asean dan KTT G20 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019. Presiden juga membahas persiapan kunjungan kerja dalam KTT G20 di Osaka, Jepang. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah perang dagang menjadi salah satu isu yang dibawa Kementerian Perdagangan dalam KTT G20 di Osaka, Jepang. Selain itu, Indonesia juga berjuang mendorong reformasi WTO dan isu perdagangan digital.

Baca: Kepala BKPM: Perang Dagang Belum Pengaruhi Investasi di RI

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengatakan, masalah pertama yang akan diangkat RI yakni perang dagang yang membuat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia tahun ini turun tajam. “Isu perang dagang ini akan kami bawa dalam G20,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu 19 Juni 2019.

Hal kedua, Kemendag akan mendesak agenda reformasi World Trade Organization (WTO) dan menjamin berfungsinya badan banding WTO (appelate body).“Anggota appelate body itu harus ditetapkan segera. Kalau tidak ada sampai Desember, maka fungsi sistem penyelesaian sengketa akan berhenti.”

Adapun permasalahan ketiga, Indonesia akan mengangkat isu perdagangan digital atau elektronik guna mendorong bisnis, termasuk UMKM. Iman menilai perdagangan digital memerlukan disiplin internasional untuk menekan praktik predatoris.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani berpendapat dalam pertemuan, hal yang paling penting untuk diperjuangkan adalah mendorong negara-negara maju untuk menghormati sistem perdagangan multilateral. Dengan demikian, kompetisi perdagangan global menjadi lebih terprediksi dan transparan.

BACA: Bertemu Asosiasi UMKM, Jokowi: Saya Ingin Dapat Masukan

“Tanpa adanya rule-based trading system, perdagangan dunia akan berantakan. Negara kecil dan berkembang akan kesulitan berkompetisi karena setiap negara bisa secara sembarangan menerapkan berbagai kebijakan yang merugikan tanpa adanya akuntabilitas," tutur Shinta.

Baca berita tentang perang dagang lainnya di Tempo.co.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

8 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Zelensky Undang Prabowo ke KTT Formula Perdamaian, Ini Alasannya

37 hari lalu

Zelensky Undang Prabowo ke KTT Formula Perdamaian, Ini Alasannya

Prabowo sebagai menteri pertahanan Indonesia pernah mengajukan usulan damai untuk Rusia Ukraina, tetapi pihak Ukraina menolaknya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

54 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Indonesia Anggota G20 tapi Masih Ada Rakyat Hidup Susah

54 hari lalu

Prabowo: Indonesia Anggota G20 tapi Masih Ada Rakyat Hidup Susah

Prabowo mengatakan, Indonesia yang merupakan anggota G20 negara dengan perekonomian terbesar dunia tidak boleh membiarkan ada rakyat hidup susah

Baca Selengkapnya

Prabowo: Indonesia Anggota G20, Jangan Sampai Rakyatnya Hidup Susah

54 hari lalu

Prabowo: Indonesia Anggota G20, Jangan Sampai Rakyatnya Hidup Susah

Prabowo menilai pemerintah harus menjadi pemimpin yang melindungi rakyatnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Korban Tewas Konflik Israel-Palestina per 4 Maret 2024 Mencapai 31 Ribu Jiwa,

54 hari lalu

Jumlah Korban Tewas Konflik Israel-Palestina per 4 Maret 2024 Mencapai 31 Ribu Jiwa,

Jumlah korban tewas akibat konflik Israel-Palestina melonjak tajam dalam kurun tiga bulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

56 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

58 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

58 hari lalu

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

59 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

Menkeu Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Bank Dunia atau World Bank, Ajay Banga di tengah rangkaian agenda G20 di Brasil. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya