TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di São Paulo, Brasil. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD.
Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas dukungan Mathias dan seluruh negara anggota OECD terhadap aksesi Indonesia. Menurut dia, dukungan ini penting dalam melanjutkan proses keanggotaan penuh Indonesia.
"Aksesi ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam meningkatkan peranannya untuk terus aktif berkontribusi dalam skala global, sejalan dengan visi pembangunan Indonesia Emas 2045," ucap Sri Mulyani, dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Adapun pertemuan Sri Mulyani dan Mathias dilakukan di sela-sela rangkaian Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) pada Kamis, 29 Februari 2024. Selain membahas proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD, pertemuan itu juga membahas beberapa topik lain soal kerja sama Indonesia dengan OECD.
Sri Mulyani juga membahas soal Solusi Dua Pilar (Two-Pillar Solution). Solusi Dua Pilar merupakan kebijakan yang disepakati negara-negara anggota OECD guna memastikan perusahaan multinasional membayar pajak yang adil di mana mereka beroperasi. Solusi Dua Pilar juga dibuat untuk mencegah perusahaan multinasional menghindari pajak dengan memindahkan keuntungan ke negara-negara dengan tarif pajak rendah.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan masukan, khususnya soal Pillar 1 dan Pillar 2. Sri Mulyani berharap OECD dapat mengakomodir terciptanya lingkungan yang lebih adil serta kerja sama yang lebih efektif dalam pengimplementasian Solusi Dua Pilar.
Sri Mulyani pun mengucapkan terima kasih kepada OECD yang telah mengakomodir OECD Economic Survey of Indonesia 2024. Survei itu, ujarnya, akan sangat membantu dalam memberikan analisis objektif dan komprehensif terhadap perekonomian Indonesia. Terdapat dua utama dalam analisis tersebut, yaitu digitalisasi dan transisi menuju perekonomian hijau.
Indonesia, kata Sri Mulyani, juga akan memberikan dukungan terhadap Inclusive Framework on Base Erosion Profit Shifting (BEPS). Dukungan tersebut dalam rangka mereformasi kerangka pajak internasional.
Pilihan Editor: Selama F1 Powerboat Berlangsung, Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM dan Avtur Aman