TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun 12,28 poin ke 7.123,61 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa 7 Mei 2024. Investasi di reksa dana saham tidak direkomendasikan.
Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat, mengatakan investasi di reksa dana saham memiliki risiko besar. “Kalau mau berinvestasi di reksa dana, lebih baik pilih reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap,” kata dia saat dihubungi 7 Mei 2024.
Menurut Teguh ada beberapa pilihan reksa dana di bawah Otoritas Jasa Keuangan, yakni reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap dan ada pula reksa dana campuran. Semuanya memiliki tingkat risiko yang berbeda.
Ia mengatakan, meski IHSG tengah menguat, beberapa emiten mengalami tren penurunan harga. Hal ini membuat investasi di reksa dana saham berakhir rugi.
Beberapa emiten besar yang melakukukan penawaran di bursa atau initial public offering (IPO) tercatat anjlok. Ia mencontohkan saham Gojek Tokopedia atau GOTO. Pada 2022 tercatat harganya sekitar Rp 376, saat ini bertengger di angka Rp 60. Saham Buka Lapak atau BUKA juga mengalami tren penurunan, di 2021 masih berada pada kisaran Rp 850, sekarang turun menjadi Rp 125.
Beberapa saham yang tercatat menguat tiap tahun adalah bank besar milik negara seperti Bank BRI atau BBRI dan Bank Mandiri dengan kode saham BMRI.