Disrupsi Teknologi Bikin Jumlah Karyawan Bank Turun, Ini Kata OJK

Kamis, 2 Mei 2019 13:51 WIB

Nurhaida. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Nurhaida mengomentari soal maraknya efisiensi dan penutupan kantor cabang perbankan akibat disrupsi teknologi digital. Ia mengatakan kemajuan teknologi sebenarnya juga memberi banyak dampak positif pada industri perbankan.

Baca: Tiga Tahun Terakhir, Bank Danamon Paling Banyak Kurangi Karyawan

"Memang kalau dilihat dari situ memang bahwa dengan kemajuan teknologi banyak hal-hal yang ini ada penelitian bahwa sekitar 30 persen bisnis bank bisa dilakukan secara digital, dan itu mengurangi kebutuhan SDM, tapi itu akan terjadi suatu kondisi yang lebih simple dan efisien," ujar Nurhaida di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Nantinya, kata Nurhaida, sumber daya manusia bisa diarahkan menjadi enterpreneur baru dengan adanya inovasi anyar. Selain itu adanya proses bisnis baru juga menimbulkan kegiatan usaha baru. Sehingga tenaga kerja yang ada juga bisa diarahkan ke sana.

"Memang perlu perubahan mindset dan perubahan skillset supaya itu tetap berjalan," ujar Nurhaida. Mengenai nasib para karyawan yang terdampak digitalisasi itu, ia menyerahkan itu kepada masing-masing perbankan. "Kalau itu banknya yang akan menyesuaikan, OJK tidak masuk sampai ke detail kegiatan bank, atau intervensi seperti itu."

Advertising
Advertising

Sebelumnya, dilaporkan jumlah karyawan perbankan dilaporkan terus menurun dalam tiga tahun terakhir ini. Bahkan, jumlah karyawan bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. juga mulai turun sejak 2017 setelah terus meningkat pada tiga tahun tahun sebelumnya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pun dalam kondisi yang sama. Hanya dua bank pelat merah, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih konsisten menambah jumlah karyawannya dalam tiga tahun terakhir.

Rico Usthania Frans, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri, mengatakan bahwa 50 persen posisi kerja karyawan perbankan yang ada saat ini akan hilang dalam waktu 10 tahun mendatang. “Ini perlu dipikirkan bersama. Kita butuh relokasi sumber daya manusia,” seperti dikutip Bisnis.com, Rabu 20 Maret 2019.

Endang Hidayatullah, Direktur Kepatuhan Bank BNI menuturkan bahwa kebutuhan pegawai akan terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi digital.“Arah kami adalah tetap mengoptimalkan pegawai yang ada dengan sistem alih fungsi, misalnya dulu teller, sekarang jadi sales,”

Dia menambahkan, komposisi alih fungsi tugas tersebut mencapai 60 persen dari total karyawan. Jumlah tersebut merupakan pekerjaan rutin yang kini sudah digantikan oleh teknologi.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menuturkan tidak lama lagi perbankan akan butuh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya analisis tinggi, bukan lagi kemampuan administrasi dan pelayanan seperti teller.

Baca: Era Disrupsi Teknologi, OJK Sebut Ada 5 Skenario Nasib Perbankan

Secara umum, pekerjaan yang akan paling cepat terdampak oleh disrupsi teknologi di perbankan adalah posisi front office. Citibank berencana tidak akan menambah jaringan secara fisik. “Digital itu shifting. Jangan heran nanti kalau ada bank yang butuh banyak kemampuan IT , bukan ekonomi, karena ada perubahan model bisnis,” tutur Batara.

BISNIS

Berita terkait

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 jam lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

21 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

2 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

3 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

3 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

4 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya