ICW Temukan 85 Kasus Kekosongan Obat Pasien JKN di 4 Daerah

Rabu, 27 Februari 2019 11:02 WIB

ilustrasi obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch atau ICW menemukan sebanyak 85 kasus kekosongan obat di 4 daerah yang dialami pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sepanjang semester kedua tahun 2018. Keempat daerah itu adalah Banda Aceh, Medan, Serang, dan Blitar.

Baca: Dokter Minta BPJS Kesehatan Tetap Biayai Obat Kanker Usus

Akibat kekosongan obat ini, menurut peneliti ICW Dewi Anggraeni, pasien harus mengeluarkan kocek tambahan sebesar Rp 8.000 hingga Rp 750.000 untuk memperoleh obat dari tempat lain di luar rumah sakit tempat mereka berobat. "Kekosongan obat terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan, baik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun rumah sakit swasta," ujarnya, Selasa, 26 Februari 2019.

Dewi menjelaskan, kekosongan obat ini tak hanya terjadi di empat kota itu, tetapi juga terjadi di kota-kota lainnya. "Kekosongan obat ini seperti fenomena gunung es."

Lebih jauh Dewi menuturkan, kekosongan obat terjadinya akibat lambatnya distribusi obat oleh perusahaan besar farmasi. Selain itu juga penyusunan rencana kebutuhan obat (RKO) yang tak sesuai dan hutang fasilitas kesehatan kepada penyedia obat.

Advertising
Advertising

Kekosongan obat juga terjadi karena ada obat yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan dan perubahan model pembayaran dari Askes ke BPJS Kesehatan. Dewi menyebutkan adanya salah pengelolaan rumah sakit terutama pengelolaan keuangan sehingga berdampak pada keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan.

Selain itu, dugaan korupsi di dalam rumah sakit juga berdampak pada terjadinya kekosongan obat. "Ketersediaan obat tidak sesuai dengan e-katalog dan hanya ada 1 penyedia. Ini yang juga menyebabkan obat susah dicari," ucap Dewi.

Asisten Deputi Bidang Utilisasi dan Antifraud Rujukan BPJS Kesehatan Elsa Novelia mengungkapkan berdasarkan data yang dihimpun dari pengaduan terkait kekosongan obat pada 2017 sebanyak 487 pengaduan. Angka itu kemudian menurun menjadi 233 pengaduan kekosongan obat di 2018.

"Kalau lihat temuan ICW tentang kekosongan obat, kami tidak memungkiri ini masih terjadi. Kami juga menemukan terjadi kekosongan obat," kata Elsa.

Fasilitas kesehatan, menurut Elsa, memiliki peluang untuk mengadakan obat secara mandiri berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dan mengklaim pengadaannya tersebut ke pemerintah.

Baca: Pengusaha Farmasi Dukung Paket Kebijakan Ekonomi X Soal Obat

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah kekosongan obat dan menjamin pasien JKN sehingga tak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk obat. "Kami telah membuat kontrak dengan fasilitas kesehatan untuk tak mengenakan biaya di luar ketentuan," ucap Elsa.

BISNIS

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

6 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

7 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya