Jasa Pengiriman Boikot Kirim Kargo via Udara Mulai Hari Ini

Kamis, 7 Februari 2019 09:41 WIB

Ilustrasi jasa pengiriman barang di pesawat. Prustholding.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia alias Asperindo bakal menghentikan sementara pengiriman kargo melalui penerbangan selama tiga hari beturut-turut. Aksi boikot itu bakal dilakukan mulai Kamis, 7 Februari 2019 hingga Sabtu, 9 Februari 2019.

Baca: Alasan Garuda Indonesia Naikkan Tarif Kargo Udara

"Ini saya perlu tegaskan dulu bahwa Asperindo dalam hal ini juga harus membantu anggotanya bertahan dengan mencari moda transportasi lain," ujar Ketua Umum Asperindo Mohammad Feriadi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kesepakatan perusahaan-perusahaan logistik itu dipicu oleh tingginya tarif angkutan kargo yang dikenakan maskapai.

Persoalan tingginya tarif penerbangan sudah dikemukakan Asperindo sejak beberapa waktu ke belakang. Bahkan anggota asosiasi sudah melakukan pembicaraan di kalangan internal sejak November 2018. Salah satu hasil diskusinya, Feriadi mendorong agar perusahaan-perusahaan logistik anggota Asperindo mengalihkan pengirimannya dari angkutan udara ke moda lain, salah satunya jalur darat.

"Kami juga merekomendasikan kepada perusahaan anggota yang selama ini kirim melalui udara untuk melakukan penyesuaian, karena kalau tidak dilakukan tentu ini akan memberikan kendala yang berat bagi kita," kata Feriadi.

Advertising
Advertising

Asperindo memang mengeluhkan mahalnya tarif pengiriman kargo menggunakan pesawat. Musababnya, kata Feriadi, sejak tahun lalu maskapai telah menaikkan tarif kargonya berkali-kali.

Misalnya saja Garuda Indonesia yang menurut Feriadi telah menaikkan tarifnya hingga enam kali sejak pertengahan tahun lalu. "Terhitung pada bulan Juni 2018, lalu Oktober dua kali naik, kemudian November, dan Januari juga menaikkan dua kali, total kenaikannya bisa lebih dari 300 persen," ujar Feriadi, yang juga Presiden Direktur JNE Express. Adapun kenaikan untuk maskapai lain besarnya bervariasi.

Feriadi mengatakan kenaikan tarif kargo itu membebani para pengguna jasa pengiriman ekspres yang sering menggunakan jasa pengiman via penerbangan. Pasalnya, biaya itu pada akhirnya memang akan dibebankan kepada pengguna. Padahal, menurut dia, pengguna jasa pengiriman saat ini kebanyakan berasal dari kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

"Mereka saat ini sedang tumbuh dan mulai menjual produknya menjadi seller kepada marketplace, mereka mengatakan saat ini bebannya sangat berat, biaya kirim bisa berkali lipat daripada harga produknya," ujar Feriadi. Ia menilai kondisi itu tidak bagak bagus dampaknya terhadap para produsen kecil yang kini banyak menjadi pelanggan dari perusahaan anggota Asperindo.

Bukan hanya soal besar kenaikan tarif, Feriadi juga mengeluhkan maskapai yang menaikkan tarif dengan pemberitahuan yang sangat singkat. Padahal, idealnya apabila mau menyesuaikan tarif, provider mesti memberitahu para penggunanya sekurang-kurangnya satu bulan sebelum. "Best practice di luar negeri sangat baik dan berpola."

Ke depannya, Feriadi berharap perusahaan maskapai mau duduk bersama para anggota asosiasinya untuk membicarakan besaran tarif tersebut. Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk memfasilitasi dan memediasi agar pertemuan itu berbuah hasil yang saling menguntungkan.

"Sekarang belum ada pertemuan dengan maskapai, saya juga mendapatkan informasi kenaikan tarif ini tanpa dijelaskan aoa latar belakangnya," kata dia.

Baca: JNE Naikkan Tarif Ongkos Kirim 20 Persen

Adapun VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan berujar maskapai terpaksa menyesuaikan harga. Pasalnya, harga lama dinilai sudah tidak menutupi biaya operasional penerbangan. "Jadi kami harus membuat perubahan, tapi kami tetap menimbang kemampuan pasar," ujar dia.

Simak berita lainnya terkait jasa pengiriman di Tempo.co.

Berita terkait

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

1 jam lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

23 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

1 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

2 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya