JK: Pemakaian Kartu BPJS Kesehatan Harus Diperketat

Kamis, 17 Januari 2019 16:15 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi keterangan pada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, 20 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengusulkan agar di masa mendatang penggunaan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan diperketat. Ia menyarankan pasien baru bisa memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan minimal sebulan setelah diterima.

Baca: Cegah Defisit, Prabowo Janji Perbaiki Tata Kelola BPJS Kesehatan

Usul JK ini didasari pada kenyataan bahwa tak jarang pasien BPJS Kesehatan baru yang bisa langsung memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan. "Jangan nanti baru mau sakit jantung, langsung masuk dan menggunakan BPJS Kesehatan," katanya, di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019..

JK lalu mencontohkan, pasien yang baru saja membayar iuran beberapa kali sudah bisa mendapat pelayanan kesehatan yang biayanya mahal. "Bayar (iuran) Rp 25 ribu, ongkos pengobatan jantungnya Rp 25 juta. Semuanya harus tertata dan disiplin supaya prinsip kegotongroyongan asuransi berjalan," ucap JK.

Lebih jauh JK menyebutkan salah satu pemicu defisit di BPJS Kesehatan adalah pengawasan di rumah sakit yang minim. Pengawasan yang dimaksud di antaranya adalah agar setiap peserta BPJS Kesehatan yang sakit tidak langsung dirujuk ke tingkat selanjutnya untuk ditangani.

Tanpa pengawasan dari pemerintah daerah, menurut JK, pelayanan akan tersentralisasi pada satu rumah sakit. "Pelayanan Pemda harus lebih baik, jangan semua di buang ke atas, jadi ada pengawasan dari Pemda. Ini kelihatan sekarang pembiayaan tanpa batas," kata JK.

JK juga menyarankan agar BPJS Kesehatan didesentralisasi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi beban lembaga dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan rumah sakit.

Baca: Menkes: Tidak Ada RS yang Putus Kerjasama dengan BPJS Kesehatan

Terkait premi BPJS Kesehatan yang masih rendah, JK menyarankan agar kenaikan premi disesuaikan dengan harga yang wajar, begitupun dengan harga obat. "Kemudian bagaimana merasionalkan layanan dengan sebaik-baiknya tanpa merugikan masyarakat. Misalnya masyarakat butuh treatment tiga hari, kasih tiga hari," ucapnya.

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

9 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

16 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

21 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

22 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

26 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

30 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.

Baca Selengkapnya

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

31 hari lalu

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya