Saat KPPU Merasa Belum Jadi Bagian Sistem Kebijakan Nasional

Rabu, 19 Desember 2018 14:51 WIB

Presiden Jokowi melantik sembilan anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha di Istana Negara, Jakarta, 2 Mei 2018. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 81/P Tahun 2018 tentang Pemberhentian dengan Hormat dan Pengangkatan Keanggotaan KPPU. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Kurnia Toha menyampaikan sejumlah kelemahan yang terjadi pada penegakan hukum atas praktik persaingan usaha tidak sehat. Salah satunya, kata Kurnia, terjadi pada lembaga KPPU dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, itu sendiri.

BACA: Rhenald Kasali Heran DPR Persoalkan Pansel KPPU Komisaris BUMN

"Hingga saat ini, KPPU dan UU-nya belum menjadi bagian terintegrasi dalam sistem kebijakan nasional," kata dia dalam dalam Seminar Outlook Persaingan Usaha di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Desember 2018.

Akibatnya, kata Kurnia, lingkungan regulasi dan kebijakan negara pun belum menempatkan kebijakan persaingan sebagai instrumen untuk membangun bangsa yang berdaya saing. Kondisi ini tercermin dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya berpihak kepada persaingan sehat. "Oleh sebab itu, instrumen penegakan hukum saat ini memang memerlukan penyesuaian," kata dia.

Untuk diketahui, pemerintah dan DPR saat ini tengah membahas revisi UU persaingan usaha. Tahapan terakhir dari proses revisi ini sudah memasuki pengecekan Daftar Inventarisasi Masalah atau DIM. Proses ini berlangsung cukup panjang, karena sempat ada usulan untuk menempatkan KPPU di bawah kementerian. Padahal, KPPU berharap posisi mereka tetap independen dan bertanggungjawab langsung kepada presiden.

Advertising
Advertising

Kurnia telah sejak jauh hari menyampaikan ada banyak masalah dalam peraturan yang saat ini berlaku. Beberapa masalah di antaranya yaitu subjek hukum yang bisa disasar KPPU, lalu notifikasi merger atau penggabungan usaha, status Sekretariat Jenderal KPPU yang belum jelas, besaran denda maksimal yang hanya sebesar Rp 1 sampai Rp 2,5 miliar, hingga tidak adanya insentif dalam pengusutan persaingan usaha tidak sehat.

BACA: Dituding Melemahkan KPPU, Pansel Jelaskan Alur Proses Seleksi

Salah satu solusinya, kata Kurnia, adalah mempercepat penyelesaian amandemen UU persaingan usaha. KPPU, kata dia, juga bakal segera menyiapkan perubahan di instrumen instrumen penegakan atas persaingan usaha tidak sehat menyusul amandemen tersebut. "Karena kami yakin dengan persaingan sehat maka pengusaha akan unggul, dengan pengusaha unggul, maka rakyat akan makmur," ujarnya.

Selain itu, kata Kurnia, momen politik jelang Pemilu Presiden 2019 ini adalah waktu yang tepat menjadikan persaingan usaha sebagai salah satu agenda besar ke depannya. Ia teringat pada suatu konferensi persaingan usaha di Jerman tahun 2005. Saat itu, otoritas setempat memanfaatkan media dan kesempatan politik untuk menjadikan isu persaingan usaha yang sehat dalam kampanye politik. "Jadi, kami pun menunggu kampanye yang temanya sarat dengan persaingan usaha," tuturnya.

Baca berita tentang KPPU lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

5 hari lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

9 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

11 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

30 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

30 hari lalu

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

KPPU tengah mengidentifikasi penjualan tiket sub-class dengan harga paling tinggi selama 7 hari, sebelum dan setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Bicara soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat Menjelang Lebaran: Follow the Rule

37 hari lalu

Menhub Budi Karya Bicara soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat Menjelang Lebaran: Follow the Rule

Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan akan menindak maskapai penerbangan yang ketahuan menaikkan tarif tiket pesawat melebihi tarif batas atas.

Baca Selengkapnya

Pekan Ini KPPU Akan Panggil 7 Maskapai Soal Kenaikan Harga Tiket

39 hari lalu

Pekan Ini KPPU Akan Panggil 7 Maskapai Soal Kenaikan Harga Tiket

KPPU mengatakan akan berhati-hati dalam melakukan penilaian penyebab terjadinya kenaikan tarif tiket pesawat saat ini.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

40 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

42 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

KPPU Soroti Lonjakan Harga Tiket Pesawat, Pemilik Lion Air Rusdi Kirana: Nanti Kita Cek

44 hari lalu

KPPU Soroti Lonjakan Harga Tiket Pesawat, Pemilik Lion Air Rusdi Kirana: Nanti Kita Cek

Pendiri Lion Air Rusdi Kirana akan meminta perusahaannya untuk memberikan promo tiket di tengah melonjaknya harga tiket pesawat belakangan ini.

Baca Selengkapnya