Sandiaga Beberkan Strateginya Benahi Utang BUMN Tembus Rp 5.000 T

Kamis, 13 Desember 2018 09:11 WIB

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, berswafoto bersama emak-emak saat berkunjung ke Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 25 Oktober 2018. Sandi menemui pendukungnya dari kalangan emak-emak dan kaum milenial. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno tengah memikirkan strategi untuk membenahi utang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang dinilai cukup mengkhawatirkan. Menurut dia, penyelesaian persoalan BUMN mesti dilihat korporasi per korporasi lantaran perseroan mesti dilihat dari fungsinya sebagai entitas korporasi.

Baca: Sandiaga soal Utang BUMN Lebih dari Rp 5.000 T : It's Worrying

"Kita harus lihat sustainability dari BUMN tersebut. Kalau utangnya sudah terlalu tinggi, masing-masing korporasi harus didorong untuk melakukan right-sizing, sekuritisasi aset, atau mereka lakukan restrukturisasi utangnya dan sebagainya," ujar Sandiaga di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Di samping itu ia akan mendorong prinsip profesionalisme dan good corporate governance.

Menurut Sandiaga, meningkatnya utang negara disebabkan oleh stagnannya pemasukan. Namun, pengeluarannya terus meningkat. "BUMN skrg sudah masuk utang pemerintah dan utang sektor publik," kata dia. "Ini kalau disatukan sudah luar biasa besarnya dan angkanya sudah di atas 60 persen dari PDB kita."

Oleh karena itu, Sandiaga mengatakan rumus untuk mengatasi persoalan itu sebenarnya sederhana, yakni meningkatkan penerimaan pemerintah dan melakukan penghematan. Adapun cara untuk berhemat tetapi terus membangun adalah dengan menggunakan pola-pola kerjasama pemerintah dan badan usaha. "Saya yakin pemerintah sudah punya, tapi belum dioptimalkan dan belum dieksekusi lebih cepat lagi," katanya.

Advertising
Advertising

Di samping itu, Sandiaga menyoroti melambungnya utang BUMN. Terlebih ia mendapat kabar bahwa utang BUMN saat ini sudah lebih dari Rp 5.000 triliun. "Ini utang sektor publik sudah di atas 60 persen, ditambah lagi utang BUMN. It's worrying," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat semestinya memperhatikan dan khawatir. Sebab, kondisi itu bisa saja diikuti dengan ancaman dari guncangan ekonomi baik di luar maupun di dalam negeri. "Bagaimana kalau ada perlambatan ekonomi, bagaimana kalau perang dagang berlanjut, bagaimana kalau harga komoditas anjlok luar biasa?" kata Sandiaga.

Kekhawatiran Sandiaga itu bukan tidak berdasar. Menurut dia, sehabis melakukan lawatan di Sumatera Utara, ia mendapati bahwa banyak keluhan dari masyarakat lantaran jebloknya sawit dan karet. "Penghasilan petani betul-betul menghadapi tekanan."

Sebelumnya Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, menjelaskan utang perusahaan BUMN yang mencapai Rp 5.271 triliun, namun tidak semuanya berasal dari utang rill. Dia menuturkan utang BUMN di sub sektor keuangan Rp 3.311, kemudian dana pihak ketiga atau DPK Rp 2.448 triliun, dan premi asuransi dan lain-lain Rp 335 triliun.

Baca: Jual Saham Demi Kampanye, Sandiaga: Harta Ini Titipan Allah

"Lagi-lagi utang rill ada 1.960 triliun. Saya sengaja buat di dalam lima kategori industri," ucap Aloysius di Kantor Kementerian BUMN, Selasa, 4 Desember 2018. Utang tersebut, ujar Aloysius, merupakan utang pegawai, cadangan asuransi bagi pendiri yang harus diakui sebagai utang. Dia mengatakan premi ditanggung oleh perusahaan.

Simak berita terkait Sandiaga lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

9 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

10 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

11 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

13 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya