Tumbuh 32 Persen, Investor Pasar Modal di Bali Mencapai 24 Ribu

Sabtu, 27 Oktober 2018 11:57 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Kantor Regional 8 Bali Nusra menilai industri pasar modal di Pulau Dewata berkembang baik. Hal itu tercermin dari pertumbuhan jumlah SID (Single Investor Identification) yang menunjukkan jumlah investor yang bertransaksi di pasar modal.

Baca: Temui Investor di New York, Luhut Banggakan Perekonomian RI

Hingga Agustus 2018, jumlah SID di wilayah Bali tercatat sebanyak 24.062 atau tumbuh sebesar 32,93% dibandingkan posisi Desember 2017 yang tercatat sebesar 18.101. "Didominasi oleh saham, reksadana dan Surat Berharga Negara [SBN]," tutur Rochman Pamungkas, Deputi Direktur Pengawasan LJK 2 dan Perizinan OJK Bali, Jumat 26 Oktober 2018.

Berdasarkan rincian OJK Bali, dari total SID tersebut, investor di saham tercatat sebesar 13.124, tumbuh sebesar 22,32% dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar 10.729. Reksadana tercatat sebesar 14.005, tumbuh sebesar 49,71% dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar 9.355.

Adapun SBN tercatat sebesar 2.674, tumbuh sebesar 36,50% dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar 1.959. Rohman menegaskan perkembangan itu selain didukung oleh perusahaan sekuritas dan Agen Penjual Reksadana (APERD) yang beroperasi di Bali, juga di dukung dengan kemudahan untuk melakukan transaksi di pasar modal yang dapat dilakukan secara online.

Advertising
Advertising

"Hanya dengan bermodalkan smartphone, sejalan dengan perkembangan industri digital di tanah air," paparnya.

Namun, share jumlah investor pasar modal di wilayah Bali terhadap jumlah investor secara nasional relatif kecil, yaitu hanya sebesar 1,80%. Di Bali saat ini terdapat 16 Kantor Cabang Perusahaan Efek dengan 20 jaringan kantor, 24 Entitas APERD dengan 79 jaringan kantor, 3 perusahaan yang go public dan terdapat BEI.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

15 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

1 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

4 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

5 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

5 hari lalu

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.

Baca Selengkapnya