Neraca Perdagangan Migas Defisit USD 9,3 M Hingga September 2018

Senin, 15 Oktober 2018 19:15 WIB

Pengunjung melihat salah satu stan pameran pada Konvensi dan Pameran IPA ke-42 Tahun 2018 di Jakarta, 2 Mei 2018. Presiden juga siap menampung secara langsung masukan dari pelaku industri migas terkait hal tersebut. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan migas defisit US$ 1,07 miliar pada September 2018. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 1,06 miliar.

BACA: Dirjen Pajak: Penerimaan PPh Migas Melebihi Target APBN 2018

"Total neraca perdagangan migas dari Januari - September 2018 defisit US$ 9,3 miliar," kata Yunita di kantornya, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2017 yang defisit sebesar US$ 5,8 miliar. Sedangkan, defisit neraca perdagangan migas pada Januari - Desember 2017 sebesar US$ 8,5 miliar.

Yunita mengatakan ekspor sektor migas pada September 2018 sebesar US$ 1,2 miliar. Menurutnya penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 18,11 persen menjadi US$ 105,4 juta. Sedangkan ekspor minyak mentah 17,69 persen menjadi US$ 464,7 juta.

Advertising
Advertising

BACA: Ini Pesan ESDM Agar Investasi Migas di Luar Negeri Aman

"Demikian juga ekspor gas turun 13,97 persen menjadi US$ 637,8 juta," Yunita. Menurut Yunita dari Januari - September 2018 total ekspor migas sebesar US$ 12,6 miliar.

Lebih lanjut Yunita mengatakan impor migas September mencapai US$ 2,28 miliar atau turun 25,20 persen dibandingkan Agustus 2018. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 17,75 persen dibandingkan September 2017.

Yunita mengatakan impor Kumulatif Januari - September 2018, yaitu US$ 138,7 miliar atau meningkat 23,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas US$ 4,7 juta atau 27,14 persen.

"Peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor seluruh komponen migas," kata Yunita. Ia mengatakan peningkatan impor pada minyak mentah naik US$ 2 juta atau 40,51 persen, hasil minyak US$ 2,3 juta atau 22,53 persen, dan gas US$ 341,0 juta atau 17,80 persen.

Berita terkait

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

6 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

8 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

8 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

11 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

18 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya