Dede Yusuf: Jangan Tanggung - tanggung Kalau Kasih Infus ke BPJS

Selasa, 18 September 2018 10:18 WIB

Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf menyampaikan materi diskusi di Tjikini Lima, Menteng, Jakarta Pusat, 25 April 2018. TEMPO/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dede Yusuf mengatakan bantuan pemerintah sebesar Rp 4,9 triliun untuk menutup defisit keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan masih kurang karena jauh dari kebutuhan.

Baca: BPJS Kesehatan Defisit, Pemerintah Kucurkan Rp 4,9 Triliun

"Jadi kalau mau kasih infus itu jangan tanggung-tanggung," ujar Dede di sela-sela rapat kerja dengan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, dan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Sigit Priohutomo, di kompleks parlemen Senayan, Senin, 17 September 2018.

Dede Yusuf menyebutkan kondisi saat ini menggambarkan BPJS Kesehatan seperti disuruh jungkir balik sendirian tanpa didukung oleh instrumen pemerintah yang lainnya. "Dalam konteks ini kan pemerintah lainnya ada Kementerian Kesehatan ada BJSN ada juga Kementerian Keuangan. Kalau kita perhatikan apa yang disebut ini itu Rp 4,993 triliun jauh dari kebutuhan," ucapnya.

Selama ini, kata Dede Yusuf, pemerintah dan DPR benar-benar serius untuk menyelamatkan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, bantuan untuk BPJS harus yang benar-benar serius. "Kalau dengan Rp 4,9 triliun tetap bisa membuat BPJS 'kejang-kejang' lagi setelah Desember."

Dede Yusuf mencontohkan, suntikan bagi BPJS Kesehatan sebetulnya tak berbeda dengan pemberian penambahan modal negara kepada BUMN yang sampai puluhan triliun, tapi menurut saya angka Rp 10 sampai Rp 11 triliun jika untuk menyelamatkan defisit, bukan satu hal yang besar, karena yang merasakan itu juga ratusan juta masyarakat," ujar Dede.

Sebelumnya di lokasi yang sama Mardiasmo mengatakan pemerintah memberi bantuan untuk penanganan defisit keuangan BPJS Kesehatan. "Presiden memerintahkan kepada Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) untuk mencairkan Rp 4,993 triliun yang sedang kita proses," katanya.

Dana tersebut, kata Mardiasmo dilakukan pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 113 Tahun 2018 tanggal 10 September 2018 tentang tentang tata cara penyediaan, pencairan, dan pertanggungjawaban dana cadangan program JKN. "PMK-nya sudah keluar dan sekarang sedang kami proses pen-DIPA-an pada hari ini dan insya Allah paling cepat akhir Minggu ini," tuturnya.

Mardiasmo juga mengatakan ada dua perbedaan jumlah defisit keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Defisit yang disampaikan sebesar BPJS pada Rp 16,58 triliun defisit, tapi bukan defisit murni. Setelah BPKP melakukan review, ada koreksi sebesar Rp 5,59 triliun," ucapnya.

Baca: 11 Bank Ini Siap Talangi Tunggakan BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit

Menurut review BPKP, defisit keuangan BPJS kesehatan sebesar Rp 10,99 triliun. "Atau Rp 11 triliun kurang sedikit," ujar Mardiasmo.

Berita terkait

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

9 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

16 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

21 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

22 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

26 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

30 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.

Baca Selengkapnya

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

31 hari lalu

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

31 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

33 hari lalu

Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.

Baca Selengkapnya