Bappenas Ungkap Peran Iptek dalam 3 Tahap Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 30 Agustus 2018 14:12 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam acara seminar nasional pembangunan iptek untuk kemajuan bangsa di Kementerian Bappenas, Kamis, 30 Agustus 2018. TEMPO/ Kartika Anggraeni

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, menekankan percepatan pembangunan ekonomi berbasis inovasi merupakan salah satu tahapan dalam pencapaian visi Indonesia 2045. Pada Skenario Pertumbuhan Ekonomi Tinggi (skenario optimistis), lndonesia diharapkan mampu keluar dari middle income trap dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2036.

Baca juga: Bappenas Dorong MRT Jakarta Diteruskan hingga Tangerang Selatan

"Peranan iptek dan inovasi pada setiap tahapan pertumbuhan ekonomi nasional dibedakan sesuai fokus pembangunan pada periode yang bersangkutan," kata Bambang di Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2018.

Bambang menjelaskan pada tahap pertama yaitu 2016-2025, iptek dan inovasi difokuskan untuk proses perubahan struktur ekonomi ke arah yang lebih produktif. Sedangkan pada tahap kedua, 2025-2035, iptek dan inovasi dimanfaatkan sebagai penghela industri manufaktur melalui penciptaan produk-produk ekspor bernilai tambah tinggi. Terakhir, pada 2036-2045, iptek dan inovasi akan berperan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

”Pemerintah lndonesia merespons revolusi industri 4.0 secara baik melalui beberapa kebijakan yang terfokus pada peningkatan daya saing bangsa di tengah persaingan global," tutur dja.

Dengan meningkatkan peran iptek, kata Bambang, Indonesia akan memacu produktivitas dan secara langsung akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menuturkan ada delapan strategi untuk meningkatkan peranan iptek dan inovasi bagi pembangunan, pertumbuhan, dan produktivitas nasional. Iptek dan inovasi juga bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat pengembangan Iptek dan inovasi di Kawasan Asia dan dunia dengan cara pembentukan sistem nasional Iptek dan inovasi, serta inisiatif dana inovasi.

Kemudian peningkatan kapasitas institusi dan pengembangan SDM iptek, pengembangan teknologi berbasis potensi kewilayahan dan budaya pengembangan penelitian sosial-humaniora untuk menunjang inovasi dan produktivitas di masyarakat dan optimalisasi foreign direct investment (FDI) dan global value chaln (GVC) sebagai sarana alih teknologi. Adapula pelembagaan Triple Helix berupa pembangunan infrastruktur pendukung research and development (R&D). Ini bernilai strategis penciptaan ekosistem yang kondusif untuk menumbuhkan technopreneur dan startup.

"Dengan adanya sinergi Triple Helix, ketiga pihak tersebut dapat bersinergi untuk mengembangkan sistem inovasi yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan perekonomian," kata dia.

Menurut Bambang, penciptaan inovasi melalui Triple Helix dapat memacu pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Hal ini karena di dalam suatu Inovasi terdapat nilai tambah akademik, sosial budaya, ekonomi, dan komersial.

Di dalam kolaborasi kelembagaan Triple Helix, pemerintah berperan sebagai regulator, fasilitator, penghasil, dan pengguna hasil inovasi. Di pihak yang lain, perguruan tinggi dan lembaga Iptek berperan sebagai penghasil dan pengguna hasil inovasi. Bersamaan dengan itu, industri dan dunia usaha berperan sebagai penghasil, pendorong, dan pengguna hasil inovasi.

Kepala Bappenas itu juga mengapresiasi inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang saat ini sedang merancang Draf RUU sisnas Iptek sebagai landasan pembangunan iptek nasional di masa mendatang. Menurut dia, dengan adanya RUU Sisnas lptek dan Inovasi sebagai payung hukum, pengembangan Iptek dan Inovasi dapat dilakukan secara lebih sistematis serta terintegrasi dengan aspek pendanaan. Kebijakan tersebut juga perlu didukung sinergi gerakan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha Untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan skema pendanaan.

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

9 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

23 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya