Pertumbuhan Ekonomi Terbaik hingga 2045 Diproyeksikan 5,7 Persen

Reporter

Friski Riana

Jumat, 24 Agustus 2018 16:22 WIB

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Bambang Brodjonegoro bersama para pengurus ISEI usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 30 Juli 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi terbaik yang didapat Indonesia dalam kurun waktu saat ini hingga 2045 adalah 5,7 persen.

Baca juga: Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Tak Bisa Hanya Andalkan Konsumsi

"Kalau kami melihat sampai 2045 itu perkiraan tahunan, rata-rata per tahun dalam waktu sepanjang itu yang terbaik adalah 5,7 persen. Itu perkiraan terbaik. Tapi perkiraan base line kami 5,1," kata Bambang dalam peluncuran Buku Proyeksi Antar Sensus Penduduk 2015-2045 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2018.

Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,7-5,1, Bambang memproyeksikan Indonesia menjadi negara yang berpendapatan tinggi pada 2040, yaitu US$ 15 ribu per kapita per tahun. Selain itu, Bambang memperkirakan angka kemiskinan Indonesia mendekat nol persen.

"Artinya sekitar 1 persen. Itu ciri negara maju adalah jumlah kemiskinannya hampir nol persen. Nol persen hampir tidak mungkin tapi mendekati nol persen," ujarnya.

Untuk mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi, Bambang menilai pemerintah Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi. Pasalnya, kata dia, ada dua hal yang berperan dalam output perekonomian, yaitu modal dan pekerja.

"Kalau kita bisa memanfaatkan bonus demografi dalam pengertian jumlah penduduk produktifnya banyak, kualitasnya bagus, produktivitas naik. Produktivitas naik, inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih berkelanjutan dan lebih tinggi," kata dia.

Dalam peluncuran Buku Proyeksi Antar Sensus Penduduk 2015-2045, pemerintah memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia mencapai 311-318,9 juta jiwa pada 2045. Berdasarkan hasil survei penduduk antarsensus 2015, Bambang melihat perubahan struktur penduduk Indonesia terjadi cukup cepat. Perubahan suatu penduduk yang cepat akan berpengaruh terhadap pola konsumsi yang akan berpengaruh terhadap kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya