OJK: Volatilitas Rupiah dan IHSG Relatif Tinggi tapi Sementara

Rabu, 15 Agustus 2018 19:28 WIB

Ketua OJK Wimboh Santoso, yang ditunjuk menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, saat menerima SK dari Ketua Dewan Pembina MES KH. Ma'ruf Amin di Jakarta, Senin, 15 Januari 2018. (dok. OJK)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso mengakui volatilitas nilai tukar rupiah dan indeks harga saham saat ini memang relatif agak tinggi. Meski begitu, fluktuasi tersebut sifatnya hanya sementara.

Baca: Rupiah Jeblok, LPEM UI: Bukan yang Terparah Dibanding Negara Lain

"Kita tahu ada volatilitas yang agak tinggi, namun demikian ini kami yakini sifatnya hanya sementara dan ini juga sudah terjadi beberapa kali, kan," ujar Wimboh saat jumpa pers di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.

Menurut Wimboh, kondisi volatilitas tinggi tersebut lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal terutama terkait rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve dan juga sentimen perang dagang antara AS dan China serta negara mitra dagang lainnya.

Baca: Perkuat Nilai Rupiah di Sektor Energi, ESDM Siapkan 5 Strategi

Advertising
Advertising

"Kita perlu tetap jaga bagaimana masyarakat paham bahwa ini tidak ada hubungannya dengan kondisi domestik, lebih banyak dipicu kondisi di luar diantaranya normalisasi kebijakan AS, perang dagang, dan tentunya kondisi beberapa negara yang memang lagi menderita atau mengalami volatilitas pasar dan nilai tukarnya cukup tinggi," kata Wimboh.

Nilai tukar rupiah pada awal pekan ini menembus level Rp 14.600. Rupiah ditutup melemah sebesar 124 poin menjadi Rp14.610 dibanding sebelumnya Rp 14.486 per dolar AS.

Namun, Rupiah kembali menguat seiring dengan kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" 0,25 persen menjadi 5,5 persen pada Rabu ini. Rupiah ditutup di level Rp 14.577 per dolar AS.

Senada dengan Rupiah, pada awal pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga 3,55 persen atau 215,92 poin menjadi 5.861,24 seiring dengan banyaknya sentimen negatif di pasar. Hari berikutnya pun IHSG kembali melemah 1,55 persen menjadi 5.769,87. Pada Rabu ini, IHSG kembali menguat 46,72 poin atau 0,81 persen menjadi 5.816,59.

Wimboh menilai kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih baik dan berbeda dengan Turki dengan mata uangnya, Lira, jatuh lebih dari 40 persen tahun ini menyusul kekhawatiran peningkatan kontrol ekonomi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan memburuknya hubungan dengan AS. "Di tengah dinamika perekonomian global, indikator perekonomian kita masih positif. Stabilitas sektor jasa keuangan dan likuiditas pasar keuangan Indonesia juga masih terjaga," ujar Wimboh.

OJK pada hari ini mengeluarkan paket kebijakan untuk mendorong kinerja ekspor dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Paket kebijakan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kredit dan pembiayaan di sektor produktif sehingga meningkatkan multiplier effect terhadap pertumbuhan sektor riil dan penciptaan lapangan kerja serta mendorong ekspor.

Terkait upaya penguatan rupiah itu, dalam salah satu isi paket kebijakan yang dirilis OJK untuk mendorong ekspor dan industri penghasil devisa ada pemberian insentif bagi lembaga jasa keuangan. Lembaga jasa keuangan yang dimaksud adalah yang menyalurkan pembiayaan ke industri yang berorientasi ekspor, industri penghasil barang substitusi impor, dan industri pariwisata.

ANTARA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

22 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya