TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengingatkan Pemerintah untuk mengantisipasi dampak krisis Turki terhadap perekonomian Indonesia, salah satunya terhadap kurs rupiah.
Baca juga: Lira Turki Menguat, Rupiah pun Diprediksi Menguat Hari Ini
"Turki mengalami krisis menyusul terpuruknya kurs lira terhadap dolar AS. Saya waswas karena penurunan kurs lira Turki (TRY) sudah berimbas ke rupiah," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.
Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, gejolak ekonomi di Turki dan devaluasi lira telah berefek ke mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Karena itu, Bamsoet meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan langkah-langkah antisipasi guna meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca juga: Krisis Turki, Bank Indonesia Sebutkan Cara Redam Pelemahan Rupiah
"Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya harga komoditas," katanya.
Bamsoet juga meminta Bank Indonesia menjaga stabilitas keuangan negara, terutama kelancaran pembayaran utang negara dan bunganya yang bertambah akibat devaluasi rupiah.
Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian juga diharapkan dapat mendorong ekspor barang dan jasa untuk meningkatkan nilai tukar rupiah.
ANTARA