Sri Mulyani: Pemerintah Akan Kendalikan Impor Barang Modal BUMN

Selasa, 14 Agustus 2018 21:20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato dalam seminar bertajuk Women Participation for Economic Inclusiveness di Hotel Sheraton, Surabaya, Jawa Timur. Kamis, 2 Agustus 2018. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan melakukan langkah drastis untuk memperbaiki transaksi berjalan yang pada kuartal II 2018 defisit 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Salah satunya dengan mengendalikan impor terhadap 500 komoditas.

Baca: Defisit Neraca Berjalan 3 Persen, Sri Mulyani: Kami Waspada

"Kami akan melakukan langkah drastis dan tegas untuk mengendalikan," katanya seusai rapat terbatas tentang strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018.

Sri Mulyani menuturkan saat ini ia bersama Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian sedang mengidentifikasi 500 komoditas yang terdiri dari barang bahan baku, konsumsi ini, serta yang memiliki potensi substitusi produk dari dalam negeri.

"Kami akan lihat, kalau permintaan melonjak tinggi dan dia tidak strategis dan dibutuhkan dalam perekonomian maka akan dikendalikan," tuturnya.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani berujar pemerintah juga akan mengendalikan impor barang modal yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara. Ia mencontohkan pemerintah akan meminta Pertamina dan PLN menggunakan tingkat komponen dalam negeri lebih banyak. "Karena ini dua BUMN yang memiliki komponen impor besar," ujarnya.

Baca: Sri Mulyani: PLN Belum Penuhi Penggunaan Komponen Dalam Negeri

Menurut dia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melihat dari sisi master list. "Semua request impor stop dulu dalam enam bulan ke depan dan dilihat kondisi neraca pembayaran kita harus membaik," ucapnya.

Langkah drastis ketiga yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong ekspor yang dilakukan dari sisi pembiayaan, kebijakan insentif dan penetrasi pasar.

Adapun langkah terakhir pemerintah adalah implementasi B20 secara konsisten. "Seluruh perundangannya selesai dan diharapkan bisa dilaksanakan Agustus sehingga dia bisa menekan impor migas," kata Sri Mulyani.

Ia mengakui jika kebijakan pemerintah ini akan berdampak ke beberapa sektor. Namun, menurut Sri Mulyani, ini adalah langkah yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan Bank Indonesia yang memiliki kewenangan nilai tukar.

"Bersama-sama menjaga kestabilan ekonomi Indonesia terutama pada saat menghadapi persepsi dunia luar terhadap kondisi ekonomi di negara emerging," ujarnya.

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

6 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

15 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya