Airlangga Punya Ide Kurangi Impor dan Hemat Cadangan Devisa

Minggu, 5 Agustus 2018 14:20 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (dua dari kiri) dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kurnia Toha (empat dari kiri) dalam konferensi pers terkait revisi Undang-Undang Persaingan Usaha di Kantor KPPU, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Juli 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini industri dalam negeri mayoritas masih menggunakan bahan baku impor. Ia menjelaskan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghemat cadangan devisa negara yaitu dengan mengganti bahan baku tersebut dari industri lokal.

Simak: Minta Impor Disetop, Jokowi: Saya Gak Main-main

"Itu kan mesti industri substitusi impor. Substitusi impor kan yang selama ini bahan baku di impor, ya dibuat industri di dalam negeri," kata dia di Gelora Bung Karno, Ahad, 5 Agustus 2018.

Selain itu, menurut dia cara lain untuk menghemat cadangan devisa yaitu dengan pemanfaatan kelapa sawit untuk biodiesel. Ia menjelaskan dengan biodiesel 20 persen tersebut dapat menghemat devisa sebesar US$ 5,9 miliar.

"Kedua sektor jasa kita salah satunya kementerian perindustrian mendorong maintenance repair overhaul untuk industri pesawat," ujar dia.

Airlangga juga berpendapat cadangan devisa dapat dihemat melalui konten lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). "Kita lihat lokal konten atau TKDN. Kalau TKDN digenjot itu bisa meningkatkan penghematan sampai dengan US$ 2 miliar," ucap dia.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemakaian biodiesel segera dijalankan. Berdasarkan data yang ia punya, Indonesia berpotensi menghemat devisa dari impor dengan jumlah besar. "Yakni US$ 21 juta setiap harinya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 31 Juli 2018.

Jokowi memerintahkan agar para menteri-menteri fokus pada peningkatan ekspor dan pengendalian impor. Ia meminta seluruh kementerian mengevaluasi kembali kebijakan impornya. "Barang yang tidak bersifat strategis perlu kita stop dulu atau kurangi atau diturunkan," ucapnya.

Terkait TKDN, Jokowi mengeluhkan lambannya implementasi di lapangan. Padahal hal ini sudah dibahas sejak dua tahun lalu. "Tapi dalam implementasinya, dalam pelaksanaannya, ada yang masih setengah-setengah," ujarnya.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

17 jam lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

19 jam lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

20 jam lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

3 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

4 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

4 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya