Perang Dagang, Sri Mulyani: Semua Negara Jadi Sibuk Diskusi

Kamis, 26 Juli 2018 13:23 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan forum G20, yang mestinya menjadi tempat berkoordinasi dan menyelesaikan masalah perekonomian global, belum mencapai tujuannya. Sebab, kata dia, setiap negara memiliki retorikanya sendiri.

Baca: Dorong Penerimaan Negara, Ini Cara Sri Mulyani Genjot Rasio Pajak

"Maka yang terjadi adalah kunjungan bilateral. Sekarang Uni Eropa dan Perdana Menteri Jepang datang. Semua akan sibuk traveling untuk diskusi seperti ini," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018. Forum G20, yang berisi 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, terbentuk untuk menjalin koordinasi kebijakan guna menghindari krisis keuangan dunia pada 2008 lalu.

Namun, dalam perjalanan forum itu selama sepuluh tahun belakangan, kata Sri Mulyani, negara-negara terus bergerak dan masing-masing punya agenda domestik yang memiliki urgensi tinggi. Padahal kebijakan yang diambil satu negara, khususnya negara besar yang berpengaruh pada dunia, akan menimbulkan dampak komplikasi.

"Umpamanya Presiden Trump, yang ingin menyenangkan konstituennya, versus komitmen untuk membuat dunia lebih terkoordinasi dalam membuat kebijakan, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa lebih merata ke seluruh dunia," ucap Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Ia menyoroti langkah Amerika Serikat, yang memberikan tarif kepada beberapa negara untuk beberapa komoditas yang berdampak global. Semestinya, Sri Mulyani melanjutkan, setiap persengketaan atau permasalahan yang berdampak pada perekonomian global dibicarakan secara multilateral.

Hal tersebut lantas menjadi tekanan yang besar untuk forum G20. Sri Mulyani menuturkan para pelaku ekonomi di seluruh negara menjadi saling menunggu, bahkan ada yang melakukan langkah menghindar. Dampaknya, investasi dan konsumsi menurun seiring dengan ketidakpastian yang terjadi.

Negeri Abang Sam hingga hari ini masih terus melakukan manuver. Hari ini, kata Sri Mulyani, Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan akan melakukan cooling down kepada Eropa. Retorikanya, mereka ingin tarif subsidi dan berbagai hambatan non-tarif dihilangkan. "Di sisi lain, Eropa menyampaikan tidak akan bernegosiasi kalau ada pistol di kepala," tutur Sri Mulyani.

Baca: Kemiskinan 9,82 Persen, Sri Mulyani: First Time in History

"Nah, dalam konteks ini, G20 yang diharapkan paling tidak kita sepakat sama-sama mendekatkan dan menyelesaikan, yang terjadi adalah retorika masing-masing negara sendiri-sendiri."

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

14 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

14 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

4 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya