Sri Mulyani: Pemerintah Berupaya Mengurangi Impor Barang Modal dan Perantara

Selasa, 17 Juli 2018 14:12 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menerima laporan hasil pembahasan RAPBN 2019 dari Wakil Ketua Banggar DPR Jazilul Fawaid saat rapat paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018. Rapat paripurna tersebut mengagendakan penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan RAPBN 2019 dan RKP 2019 oleh Banggar DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sedang berupaya mengurangi impor barang modal dan barang perantara. Hal tersebut bertunuan untuk memperkuat struktur industri terutama dari ekspor.

BACA: Kemiskinan 9,82 Persen, Sri Mulyani: First Time in History

"Kami memiliki tugas untuk makin memperkuat struktur industri kita, terutama dari ekspor dan terutama mengurangi impor barang modal dan barang perantara," kata Sri Mulyani di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa, 17 Juli 2018.

Sri Mulyani juga menanggapi soal neraca perdagangan yang surplus pada Juni 2018. Sri Mulyani mengatakan dari sisi perekonomian kontribusi oleh ekspor dan impor akan menimbulkan dampak terhadap komposisi pertumbuhan sendiri, maupun neraca pembayar.

Sri Mulyani melihat pertumuhan ekspor secara keseluruhan satu semester sampai Juni cukup tinggi dan impor tidak sekuat Mei.

Advertising
Advertising

Mungkin beberapa kebutuhan di Mei kemarin kami deteksi ada faktor lebaran, keinginan untuk mengimpor lebih cepat dan faktor impor yang sifatnya satu kali, seperti peralatan modal di militer untuk meningatkan cukup tinggi," kata Sri Mulyani.

BACA: Turunkan PPh Final, Sri Mulyani Berharap UMKM Patuh Bayar Pajak

Secara umum, menurut Sri Mulyani pemerintah akan tetap konsentrasi dengan melihat tren pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan instrumen APBN ke depan akan digunakan secara lebih aktif unutk bisa membantu tumbuhnya industri manufaktur di Indonesia yang bisa meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.

"Industrinya apa? Beberapa industri mungkin membutuhkan support dalam bentuk pajak, logistik, bea masuk atau sisi logistik, atau dari sisi kebijakan perdagangan ini yang akan kami coba koordinasikan," kata Sri Mulyani.

Pada 16 Juli 2018, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 surplus US$ 1,74 miliar atau setara dengan Rp 25 triliun. Kondisi itu dipicu surplus sektor non migas US$ 2,14 miliar. "Namun sektor migas defisit US$ 0,39 miliar," kata Suhariyanto di Kantor BPS.

BACA:Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Jika diambil rata-rata sejak Januari-Juni 2018, Suhariyanto menuturkan neraca perdagangan Indonesia masih dalam kondisi defisit. Surplus hanya terjadi pada Maret dan Juni 2018.

Suhariyanto menjelaskan defisit pada Januari-Juni 2018 berjumlah US$ 1,02 miliar. Hal tersebut merupakan selisih dari nilai ekspor US$ 88,01 miliar dan impor US$ 89,04 miliar.

Peningkatan ekspor migas, kata Suhariyanto, disebabkan meningkatnya nilai ekspor minyak 4,22 persen menjadi US$ 544,2 juta. Kemudian ekspor gas 15,45 persen menjadi US$ 1,05 miliar.

Suhariyanto menjelaskan, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juni 2018 mencapai US$ 88,02 miliar. Dia mengatakan nilai ekspor itu naik 10,03 persen dibanding periode yang sama pada 2017.

Namun, ujar Suhariyanto, nilai tersebut menurun 19,80 persen, jika dibandingkan ekspor pada Mei 2018. "Yaitu dari US$ 16, 2 miliar menjadi US$ 12,9 miliar," tutur dia dalam penjelasan soal neraca perdagangan Indonesia.

Baca berita tentang Sri Mulyani di Tempo.co.

CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

3 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

3 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

4 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

8 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

9 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

18 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

19 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

20 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

20 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

22 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya