Harga Daging Ayam dan Telur Kerek Inflasi Mei Jadi 0,21 Persen

Senin, 4 Juni 2018 14:41 WIB

Pedagang menata dagangnya di Pasar Rawamangun, Jakarta, 22 Mei 2018. Harga tertinggi daging ayam terdapat di Provinsi Bangka Belitung Rp 43 ribu per kg, Sumatera Barat Rp 43.900 per kg dan Nusa Tenggara Timur Rp 44.450 per kg. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Inflasi tahun kalender tercatat 1,30 persen, sementara inflasi dari tahun ke tahun 3,23 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari 82 kota yang dipantau, 65 kota mengalami inflasi, sementara 17 kota mengalami deflasi. Adapun inflasi Mei disumbang kenaikan harga komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras serta tarif angkutan udara.

Baca: Data Inflasi BPS Diprediksi Dongkrak Penguatan IHSG Hari Ini

"Pada Mei 2018 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,99," kata Suhariyanto di kantor BPS, Senin, 4 Juni 2018.

Menurut data BPS, inflasi tertinggi terjadi di Tual, yaitu 1,88 persen dengan IHK 149,87 persen. Adapun yang terendah terjadi di Purwokerto dan Tangerang dengan angka inflasi masing-masing 0,1 persen serta IHK 129,28 dan 139,95.

Baca: Indef: Pakaian dan Bahan Makanan Bakal Jadi Pemicu Inflasi di Mei

Suhariyanto mengatakan inflasi pada Mei tahun ini lebih rendah ketimbang tahun lalu 0,39 persen. Pada tahun lalu, periode puasa dan Lebaran juga jatuh pada Mei-Juni.

Advertising
Advertising

Angka inflasi Ramadan tahun ini, kata Suhariyanto, juga lebih rendah ketimbang dua tahun lalu. Inflasi Juni 2016 tercatat 0,66 persen. "Jauh lebih rendah, ini menggembirakan," ujarnya.

Baca: Inflasi Rendah, Gubernur BI: Tingkat Konsumsi Masyarakat Membaik

Suhariyanto menyebut amannya angka inflasi bulan ini disebabkan upaya pemerintah menjaga harga beberapa komoditas yang kerap bergejolak, seperti beras, cabai rawit, dan bawang putih.

Ke depan, Suhariyanto berharap tingkat inflasi dapat terjaga. Dengan begitu, inflasi bisa terjaga di angka 3,5 persen plus minus 1 persen. "Ada banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya distribusi pangan, operasi pasar, dan manajemen stok," ucapnya.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

21 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

6 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

7 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

8 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya