Ini Arahan JK pada Dirut Bulog Budi Waseso terkait Impor Beras

Selasa, 22 Mei 2018 15:58 WIB

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, Djoni Nur Ashari, menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak mendistribusikan beras impor dari Vietnam dan Thailand untuk menurunkan harga beras yang melambung

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memberikan arahan kepada Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengenai pengalamannya dulu pernah memimpin perusahaan pelat merah itu, salah satunya terkait impor beras. "Ya saya ingin mengetahui dan juga memberikan pengalaman sebagai juga bekas Kepala Bulog. Jadi mendiskusikan tentang persoalan beras kita pada dewasa ini, soal pangan umumnya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.

Dalam arahannya, JK menuturkan impor beras akan dilakukan jika stok beras diperkirakan kurang. Sebab, kata JK, prinsip pangan itu lebih baik berlebih ketimbang pasar kekurangan komoditas itu. "Dibuat juga berdasarkan perkiraan bagaimana bulan ke depan, jangan lihat hanya bulan ini. Bulan ini tidak soal, karena baru panen. Tapi nanti gimana setelah panen," ujarnya.

Baca: Ramadan, Menteri Pertanian Lapor ke JK: Stok Pangan Aman

Budi Waseso atau Buwas menambahkan, arahan yang diberikan JK kepadanya hanya terkait peran Bulog. JK, kata Buwas, memintanya untuk menjaga kestabilan beras, menjaga suplai, stok, kesejahteraan petani, dan konsumen. "Kualitas beras itu harus dijaga, sehingga masyarakat mendapatkan beras murah kualitasnya bagus," kata Buwas.

Menurut Buwas, harga beras selama bulan Ramadan masih normal. Bulog juga memiliki stok beras di gudang sebanyak 1,5 juta ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama pasca Lebaran.

Advertising
Advertising

Selain itu, Buwas menuturkan bahwa Bulog masih menjalankan kegiatan lama, yaitu operasi pasar untuk memantau stok di setiap wilayah. "Kami memantau terus setiap wilayah perkembangannya dan beras kita. Jumlah beras di Bulog untuk intervensi pasar cukup memadai," tuturnya.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi sebelumnya menegaskan belum ada penugasan sesi kedua untuk melakukan impor beras dalam waktu dekat. Ia mengatakan perihal importasi beras sesi kedua lebih baik ditanyakan kepada Menteri Perdagangan.

Andrianto mengakui, sejauh ini belum ada penugasan untuk melakukan impor beras. "Tanya saja sama menteri, yang berikan penugasan kan menteri. Saya tunggu penugasan aja," katanya pada Kamis, 17 Mei 2018.

Berita terkait

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

5 hari lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

7 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

9 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

9 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

10 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

11 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

12 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

12 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya