TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, untuk melaporkan stok komoditas strategis selama bulan Ramadan.
Komoditas yang dikategorikan strategis antara lain bawang merah, daging, bawang putih, beras, ayam, dan telur. "Kami laporkan ke beliau bahwa stok kita posisi aman, karena kita persiapkan 2 bulan sebelum bahkan 3 bulan sebelum," kata Amran usai bertemu JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.
Baca: Ramadan, Masjid Istiqlal Sedia Ribuan Makanan Buka Puasa Gratis
Amran memastikan komoditas seperti cabai dan bawang tidak mengalami kenaikan harga selama bulan puasa. Pasalnya, ia telah memperhitungkan stok cabai dan bawang harus di atas 20 persen dari kebutuhan di luar bulan Ramadan. Karena itu, dua komoditas tersebut sudah harus ditanam 3 bulan sebelumnya.
Selain cabai dan bawang, Amran menuturkan ada suplai berlebih telur ayam. Bahkan, telur ayam tersebut kini telah diekspor ke tiga negara, salah satunya adalah Jepang. Karena itu, ia menjamin tak akan ada kenaikan harga telur selama Ramadan. "Kami sudah diskusi semua asosiasi ayam, pengusaha telur, beras kami undang. Daging, kita sepakat jangan naikkan harga karena stok lebih dari cukup," ujarnya.
Jika ditemukan kenaikan harga, Amran menegaskan tidak segan memberikan sanksi bagi yang mencoba-coba bermain harga, khususnya terhadap impor.
Dalam pertemuan itu, Amran mengungkapkan arahan dari Jusuf Kalla. Ia diminta menjaga stok dan melakukan pemetaan terhadap keberadaan stok. JK juga meminta agar Kementerian Pertanian menyiapkan distribusi jika terjadi kenaikan harga. Amran optimistis daerah-daerah di Indonesia tidak kekurangan stok pangan. Sebab, kata dia, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyiapkan stok dari cukup.
Baca berita tentang Ramadan lainnya di Tempo.co.