Pembangkit Listrik EBT Mangkrak, BPK Temukan Rp 1,17 T Hilang

Rabu, 20 Desember 2017 16:43 WIB

Pembangkit listrik tenaga angin dan matahari di Australia. (kennedyenergypark.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK telah mengeluarkan hasil pemeriksaan terkait dengan Proyek Pengembangan Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang tengah dikerjakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dari hasil pemeriksaan BPK ditemukan 142 proyek mangkrak dengan total nilai Rp 1,17 triliun yang hilang percuma.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa mengatakan banyaknya proyek Kementerian Energi yang mangkrak tersebut disebabkan oleh rumit dan lamanya prosedur pemindahan aset pembangkit proyek EBT dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Baca juga: 142 Proyek EBT Mangkrak, Diduga Karena Rencana ESDM Tak Matang

“Jadi yang sering kali bermasalah itu di sini, barang selesai dibangun tapi memindahkan dari aset pemerintah pusat ke pemerintah daerah itu ada prosedurnya dan itu lama. Kira-kira bisa memakan waktu 6-7 bulan,” kata Fabby kepada Tempo ketika ditemui di kantornya, di kawasan Tebet, Jakarta, pada Selasa, 19 Desember 2017.

Menurut Fabby, proses pemindahan sangat memakan waktu karena harus melalui prosedur pemeriksaan dan verifikasi di Kementerian Keuangan terkait dengan pencatatan aset negara hingga nantinya keluar berita acara serah terima (BAST). Belum lagi jika nilai aset pembangunan proyek pembangkit EBT tersebut di atas Rp 10 miliar, jadi tidak hanya diperlukan persetujuan Menteri Keuangan, tapi juga presiden.

Selain itu, kata Fabby, banyaknya proyek pembangkit yang mangkrak tersebut karena terhambat anggaran. Dalam hal ini Kementerian Energi sebagai pemilik anggaran dan pihak yang membangun pembangkit hanya menyediakan anggaran pembangunan tapi tidak menyediakan anggaran untuk operasional dan perawatan.

Di samping itu, pemerintah daerah yang nantinya menjadi pihak penerima manfaat dan yang diharapkan mengelola aset pembangkit di daerah tidak bisa melakukan pengoperasian dan perawatan karena terhambat status aset yang masih dimiliki pemerintah pusat. “Nah, tentu pemerintah daerah tidak bisa mengalokasikan anggaran kalau bukan barang miliknya, karena itu menyalahi peraturan negara,” ucap Fabby.

Baca: Dirjen Bantah Ratusan Proyek EBT ESDM Disebut Mangkrak

Karena itu, Fabby menilai, persoalan banyaknya proyek EBT yang mangkrak berawal pada lamanya proses pemindahan aset dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang memakan waktu. Selain itu, diperparah dengan tidak adanya perencanaan keuangan yang matang, terutama selama masa transisi pemindahan aset tersebut. “Itu yang bertahun-tahun terjadi selama lebih dari 15 tahun kami alami dan tidak ada yang membenahi,” tuturnya.

Fabby sendiri mengusulkan kepada pihak terkait, termasuk Kementerian Energi dan Kementerian Keuangan, memperbaiki proses yang memakan banyak waktu tersebut. Selain itu, dia mengusulkan, semua proyek pembangunan pembangkit listrik EBT harus melalui perencanaan yang menyeluruh. Dalam hal ini, Kementerian Energi harus melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, dalam proses pembangunan hingga selesainya proses pemindahan aset dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Advertising
Advertising

Berita terkait

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

1 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

19 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

33 hari lalu

Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

Terminal Bus Jatijajar Kota Depok menyatakan telah sejak Januari lalu memanfaatkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.

Baca Selengkapnya

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

41 hari lalu

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

PLN menunjukkan karya nyata dan bukti konkrit energi hidrogen merupakan satu keniscayaan bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

49 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

58 hari lalu

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Penghapusan Net Metering PLTS Atap Bisa Persulit Target Bauran Energi Terbarukan

23 Februari 2024

Penghapusan Net Metering PLTS Atap Bisa Persulit Target Bauran Energi Terbarukan

IESR menilai Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 tentang PLTS atap yang masuk jaringan terlalu berpihak pada kepentingan PT PLN (Persero).

Baca Selengkapnya

PLN Dapat Dana Hibah US$ 1 Juta untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan

14 Februari 2024

PLN Dapat Dana Hibah US$ 1 Juta untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan

PT PLN (Persero) mendapat dana hibah senilai USD 1 juta dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA).

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat Terancam Kebijakan Mitigasi Krisis Iklim Pemerintah

4 Februari 2024

Masyarakat Adat Terancam Kebijakan Mitigasi Krisis Iklim Pemerintah

Kebijakan mitigasi krisis iklim pemerintah dianggap mengabaikan hak masyarakat adat. Bisnis perdagangan karbon dan transisi energi jadi ancaman baru.

Baca Selengkapnya

Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

3 Februari 2024

Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

Indonesia berkomitmen sebesar US$122 miliar untuk SDG7 dan nol emisi karbon. Bergabung energy compact yang dipimpin PBB.

Baca Selengkapnya