Ojek Online Menjamur, Tiki Klaim Bisnisnya Tak Terganggu
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 29 November 2017 11:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki) Tomy Sofhian berujar menjamurnya jasa kurir instan yang ditawarkan beberapa perusahaan ojek online belum mengganggu bisnis perusahaan. Pasalnya, menurut dia, mereka memiliki segmentasi yang berbeda.
"Kita enggak apple to apple dengan mereka (transportasi online). Karena mereka mengisi ceruk pasar yang sebelumnya tidak ada yang mengisi," kata dia di Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Baca: Ribuan Pengemudi Ojek Online Berdemo, Apa Saja Tuntutan Mereka?
Menurut Tomy, perusahaan transportasi online lebih berfokus pada pengiriman instan. Artinya pengguna tinggal memesan ojek online, lantas dalam hitungan menit bakal langsung direspons. "Itu lantaran mereka kan berpartner dengan individu, sementara kita tidak melayani instant delivery. Tidak ada satu perusahaan jasa kurir pun yang melayani."
Selama ini, metode yang dilakukan oleh perusahaan jasa kurir, kata Tomy, adalah dengan mengkonsolidasikan dan mengumpulkan barang yang akan dikirim, lalu selanjutnya dikirim bersama-sama. Dampaknya, harga yang ditawarkan pun bisa lebih murah ketimbang jasa pengiriman instan. " Kalau dibandingkan kan jauh lebih tinggi harga mereka," tuturnya.
Selain itu, jasa pengiriman dengan ojek online pun, kata dia, belum melayani pengiriman luar kota. Sementara, perusahaan semacam Tiki, kata Tomy, melayani. "Jadi memang segmentasinya berbeda."
Selanjutnya, Tomy mengatakan membuka peluang berkolaborasi dengan perusahaan transportasi online untuk mengkombinasi dua metode pengiriman tersebut. Sampai saat ini, kata dia, telah ada perusahaan yang berminat berkolaborasi. Hanya saja, pembicaraan itu masih belum mencapai kata mufakat.
Tomy berujar perusahaan jasa kurir itu tengah mengejar target pertumbuhan hingga 30 persen pada tahun depan. "Tahun ini targetnya tercapai tapi belum sampai 30 persen," ucapnya. Tapi dia tidak menyebutkan detail pertumbuhan tahun ini.
Untuk bisa lebih menjangkau para pelanggannya, kata Tomy, perusahaan akhirnya menggelar survei mengenai hal-hal apa saja yang menjadi preferensi bagi para pelanggan jasa kurir. Berdasarkan survei itu, didapati ada tiga poin yang menjadi aspirasi pengguna layanan kurir, yakni kecepatan, harga yang terjangkau, serta layanan jemput antar.
Untuk mencapai kecepatan pengiriman, kata Tomy, sangat bergantung pada pencapaian konsolidasi internal yang cepat pula. "Bagaimana perpindahan barang bisa lebih cepat," kata dia. Selanjutnya, proses itu dibantu dengan adanya pemotongan waktu tunggu dan infrastruktur-infrastruktur penunjang. "Selanjutnya adalah disiplin dari internal TIKI sehingga dari satu proses ke proses lain terus on time."
Hingga saat ini, kata Tomy, Tiki tercatat memiliki 64 kantor cabang utama, 153 kantor sub-cabang, serta 1.200 gerai penjualan. Menurut dia, pertambahan gerai pada bulan Oktober dan November di Jakarta bisa mencapai 31 gerai.
Perusahaan jasa kurir itu mengatakan akan ada penambahan 20 gerai lagi pada Desember mendatang. "Kita akan bikin gerai dan akses sebanyak-banyaknya supaya bisa lebih dekat dengan pelanggan," tutur Tomy.