TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Crown International Holding Group Iwan Sunito mengatakan membangun properti di Indonesia lebih sulit ketimbang di Australia. Sebab, kata dia, membebaskan tanah untuk membangun properti di Indonesia lebih susah. "Belum ada aturan yang jelas dan banyak sengketa," kata dia di Grand Hyatt, Senin, 24 November 2014. (Baca: Satu Jam, Iwan Sunito Jual Properti Rp 300 Miliar)
Menurut Iwan, rumitnya masalah lahan menyebabkan investor takut untuk masuk dalam bisnis properti di Indonesia. Masalah yang lebih menakutkan, kata Iwan, adalah permainan hukum. Dia mengatakan kepemilikan lahan di Indonesia bisa dipermasalahkan meski pengadilan sudah memastikan status hukumnya. "Ada juga yang sengaja dipermasalahkan biar tidak bebas," ujarnya.
Iwan mengatakan masalah semacam itu tidak ditemukan di Australia. Selain proses hukum yang jelas, pengurusan kepemilikan tanah dan pembangunan properti berjalan transparan. Begitu juga dengan beban biaya perizinan yang mudah diketahui nilainya. (Baca: PT PP Properti Incar Bisnis Apartemen)
Kendati demikian, Iwan mengakui potensi bisnis properti di Indonesia masih terbuka lebar. Dengan pertumbuhan kelas menengah yang signifikan, bisnis properti masih bisa menarik investor. Iwan yang sukses berbisnis properti di Australia kini menggandeng perusahaan properti nasional untuk membangun apartemen seluas 10 hektare. "Lokasinya satu jam dari Jakarta," kata Iwan.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Jokowi atau Prabowo Presiden, BBM Tetap Naik