TEMPO.CO, Surakarta - PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menjadi perusahaan terbuka dengan menawarkan sahamnya ke publik pada 10-12 Juni 2013. Manajer Keuangan Sritex Arif Santoso menargetkan mendapat dana segar Rp 1,5 triliun dari hasil penjualan saham.
Rencananya sekitar 87 persen dari Rp 1,5 triliun akan dipakai untuk ekspansi pabrik pemintalan benang. "Dan 13 persen untuk perluasan pabrik garmen," katanya kepada wartawan di sela penawaran saham perdana di Surakarta, Senin, 10 Juni 2013.
Saat ini Sritex memiliki 21 unit pabrik yang terdiri dari 9 pabrik pemintalan, tiga pabrik pertenunan, 3 pabrik penyempurnaan yaitu pabrik pencelupan dan pabrik pencetakan, dan 6 pabrik konveksi. Semuanya berada di lokasi yang berdekatan yaitu di Desa Jetis, Sukoharjo.
Untuk ekspansi pabrik pemintalan benang, Sritex akan menambah mata pintal sebanyak 287 ribu mata pintal. Nilai investasinya Rp 2,5 triliun yang dipenuhi dari hasil penjualan saham perdana dan pinjaman bank.
Kemudian akan menambah kapasitas produksi garmen sebanyak 7,5 juta potong pakaian. Investasi yang dibutuhkan Rp 350 miliar termasuk modal kerja. Sebagian investasi didanai hasil penjualan saham perdana dan lainnya pinjaman bank.
"Kami bisa membikin pabrik baru atau membeli pabrik tekstil yang sudah ada," kata Arif. Menurutnya keputusan langkah bisnis Sritex akan ditentukan di rapat umum pemegang saham (RUPS).
Ekspansi di pemintalan benang bertujuan memperkuat fondasi di sektor hulu. Sehingga menjadi modal untuk ekspansi sektor hilir di masa mendatang. Sedangkan ekspansi di garmen untuk meningkatkan laba perseroan. Karena sektor konveksi punya marjin laba kotor paling tinggi dibanding sektor usaha lainnya. "Laba kami di 2012 Rp 292 miliar," ujarnya.
Dia mengatakan begitu mendapat dana segar dari penjualan saham perdana, dalam tiga bulan ke depan akan menentukan strategi perusahaan.
UKKY PRIMARTANTYO
Taufiq Kiemas |Cinta Soeharto Bangkit?| Pemukulan Pramugari Sriwijaya| Penembakan Tito Kei
Baca Juga:
Taufiq Kiemas dan Kacamata Budiman Sudjatmiko
Jokowi 'Diam' Melayat ke Rumah Duka Taufiq Kiemas
Pemukul Pramugari Tidak Dikenakan UU Penerbangan
Perjalanan Politik Taufiq Kiemas
Mega Tunjuk Sulungnya Beri Sambutan untuk Kiemas
Ini Dia Anak Alay yang Ada di Dahsyat