TEMPO.CO, Istambul--Indonesia masih masuk dalam daftar negara pelanggar hak cipta paling diawasi pada 2012. Dalam siaran pers United States Trade Representative beberapa waktu lalu, Indonesia berada bersama 12 negara lain dalam priority watch list, peringkat tertinggi pelanggaran hak cipta.
Negara lain yang masuk daftar ini adalah Aljazair, Argentina, Kanada, Ciles, Cina, India, Israel, Pakistan, Rusia, Thailand, Ukraina, Venezuela. Indonesia dinilai melakukan banyak kemajuan dalam perlindungan hak cipta dan sejumlah pelaku usaha mengakui adanya upaya pemerintah dalam memerangi pembajakan dan pemalsuan. Namun Amerika Serikat menilai upaya itu belum efektif, karena masih maraknya tindak kejahatan hak cipta, termasuk melalui internet.
Sebenarnya pada 2010, peringkat Indonesia sempat naik dengan masuk dalam daftar watch list, namun kembali turun pada 2011. Menurut Direktur Penyidikan, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, M Adri, pada 2010 peringkat Indonesia sempat naik karena dibentuknya Tim Nasional Penaggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual.
"Mungkin USTR melihat upaya kita melemah, padahal pemerintah terus melakukan upaya melawan pembajakan dan pemalsuan ini," kata Adri, yang ditemui di sela Kongres Memerangi Pembajakan dan Pemalsuan di Istambul, Turki, Kamis, 24 April 2013.
Menurut dia, upaya itu di antaranya Bea Cuka mulai melakukan pengawasan terhadap pelanggaran hak cipta pada barang yang masuk Indonesia. Namun diakuinya, banyak perangkat huku Indonesia yang tertinggal dalam perkembangan teknologi informasi.
"Kami sedang melakukan amandemen terhadap undang-undang tentang perlindungan hak kekayaan intelektual, merek dan paten," katanya.
Dalam konggres ketujuh ini, terungkap akibat pemalsuan dan pelanggaran hak cipta, menyebabkan kerugian sampai US$ 1 triliun hilangnya kesempatan kerja bagi 2 juta orang. "Itulah biaya mahal yang harus kita hadapi akibat pembajakan hak cipta intelektual dan pemalsuan," kata Sekretaris Jendral Interpol, Ronald K Noble.
YUDONO
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Alasan Atlet Risa Suseanty Tolak Santunan Lion Air
Harga Emas Antam Naik Rp 2.000
Pemalsuan Software Rugikan Dunia US$ 1 Triliun
Dahlan: Mei, Tol Nusa Dua Bali Bisa Dilalui Mobil